Bisnis.com, DENPASAR — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan pengembangan ekosistem kendaraan listrik harus dilakukan secara terintegrasi. Kendaraan listrik menjadi keniscayaan untuk mobilitas ramah lingkungan.
Menhub menjelaskan penurunan emisi pada transportasi menjadi perhatian pemerintah salah satunya dengan kendaraan listrik. Untuk itu, upaya membangun dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik harus dilakukan secara terintegrasi lintas sektor baik dari pemerintah maupun swasta.
“Saya mengharapkan dengan adanya kolaborasi melalui pengembangan model ekosistem mobilitas elektrifikasi dapat mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi, menuju 2030 dan mencapai target net zero emission pada tahun 2060,” katanya di Bali, Rabu (27/7/2022).
Budi Karya menegaskan hal itu ketika menjadi keynote speaker pada EV Smart Mobility- Joint Project yang digagas oleh 5 merek asal Jepang yakni Mitsubishi Motors, Nissan, Fuso, Isuzu dan Toyota.
EV Smart Mobility- Joint Project di Bali merupakan bentuk dukungan dan komitmen 5 merek untuk mendukung agenda pemerintah Indonesia pada G20 Summit terkait transisi energi berkelanjutan.
Pulau Bali dipilih sebagai lokasi pertama pengembangan ekosistem elektrifikasi untuk mendukung ecotourism di wilayah Bali dan menyukseskan penyelenggaraan G-20 Summit. Pemprov Bali menjadi salah satu pemda yang sangat aktif mendorong wisata ramah lingkungan dengan menggunakan mobil listrik.
Baca Juga
Wayan Koster, Gubernur Bali menuturkan Provinsi Bali telah memiliki beberapa Perda yang mengatur mulai dari penggunaan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) hingga penggunaan electric vehicle (EV) di Bali.
“Zonasi EV ada di Nusa Penida, Ubud, Sanur dan Kuta. Sejak diluncurkan energi bersih mendapat respon positif bahkan dari negara lain,” katanya.
Representative Joint Project, Naoya Nakamura mengatakan bahwa EV Smart Mobility – Joint Project merupakan sebuah proyek pengembangan ekosistem elektrifikasi terintegrasi, yang diinisiasi oleh 5 merek otomotif untuk mendukung pemerintah dalam upaya pengurangan emisi karbon, melalui popularisasi kendaraan elektrifikasi.
“Proyek ini juga sebagai bagian dari bentuk dukungan kami selaku pelaku industri otomotif, untuk mensukseskan posisi Indonesia sebagai Presidensi G20 pada tahun 2022 dan revitalisasi wisata ramah lingkungan di kawasan Bali,” katanya.