Bisnis.com, JAKARTA – Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia, salah satunya depresiasi rupiah menjadi tantangan bagi penjualan mobil dobel kabin.
“Mau tidak mau secara berkala seharusnya kita review, tetapi sebisa mungkin kalau pun ada, penyesuaian kita akan tekan sehingga value-nya terjaga,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (11/7/2022).
Anton menjelaskan bahwa awal bulan ini TAM sudah sudah melakukan penyesuaian harga mobil untuk berbagai tipe. Dengan menjaga nilai, perusahaan mampu hanya menaikkan 1 persen dari besaran sebelumnya.
“Ke depan kami juga akan terus monitor kondisinya terkait dengan supply dan demand. Harapannya demand terjaga. Jadi, bisa stabil peningkatan ini sampai akhir tahun,” jelasnya.
Sepanjang tahun berjalan, rupiah sudah melemah 4,8 persen. Hari ini, nilai tukar mata uang Indonesia ditutup parkir di level Rp14.975 per dolar Amerika Serikat, menguat 4 poin atau 0,03 persen.
Sementara itu, Anton menuturkan bahwa pasar dobel kabin pada paruh awal 2022 secara wholesales cukup baik karena ada pertumbuhan.
Baca Juga
Berdasarkan catatannya, total penjualan pada semester I/2022 dari semua produsen sebanyak 10.871 unit. Angka tersebut naik sekitar 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu 7.227 mobil.
“Toyota sendiri di segmen ini secara penjualan wholesales naik dari Januari-Juni 2021 ada di level 2.940 unit ke 5.557 kendaraan tahun ini. Di kurun waktu yang sama dan menguasai 51,1 persen pangsa pasar pick up 4x4,” terangnya.