Bisnis.com, JAKARTA – PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) ikut terdampak atas terbatasnya semikonduktor atau mikrocip. Kena efek minim, perseroan punya strategi sendiri menangani kendala tersebut.
Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso mengatakan bahwa salah satu faktor DRMA tidak terlalu terdampak signifikan adalah sebagian besar mobil di Indonesia masih menggunakan microcip yang tidak secanggih untuk kendaraan kelas premium.
“Untuk mengatasi kelangkaan microcip, DRMA sudah menambah persediaan komponen yang menggunakan microcip yang diperlukan dari tahun lalu,” kata saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (5/7/2022).
Irianto menjelaskan bahwa salah satu penyebab gangguan pasokan semikonduktor adalah lockdown di Cina sejak pertengahan April. Pabrik-pabrik di sana tidak dapat beroperasi karena kebijakan pemerintah agar zero Covid-19.
DRMA melihat tentang kelangkaan bahan baku termasuk semikonduktor sebagai bagian dari proses permintaan dan penawaran. Saat Covid-19 pertama kali melanda dunia, pabrik-pabrik bahan baku mengurangi kapasitasnya, termasuk semikonduktor.
Di saat yang sama, permintaan pelanggan Indonesia masih tinggi sampai saat ini. Irianto mencatat lebih besar dari tahun lalu.
Baca Juga
“Kami berharap dan menargetkan kinerja tahun ini meningkat melebihi pertumbuhan market otomotif itu sendiri, baik untuk roda empat maupun roda dua,” jelasnya.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memasang target penjualan 900.000 unit tahun ini. Sedangkan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mematok 5,1 juta unit.