Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan harga bahan baku karena inflasi membuat beberapa agen pemegang tunggal mobil di Indonesia menyesuaikan harga jual kendaraan. Akan tetapi Honda dan BMW belum berencana melakukannya dalam waktu dekat.
“Belum ada informasi [soal kenaikan mobil] sampai dengan saat ini,” kata Corporate Communications BMW Group Indonesia Jodie O’tania saat ditemui wartawan, Kamis (30/6/2022).
Jodie menjelaskan bahwa kondisi global diakui mempengaruhi pertimbangan konsumen membeli produk mereka. Hal tersebut karena pelanggan BMW merupakan pelaku bisnis.
Dampaknya, tambah Jodie, mereka umumnya akan memantau keadaan dan menunggu. Meski begitu, hal tersebut dipastikan dia tak berpengaruh pada penjualan.
“Sampai saat ini respons kendaraan BMW masih terus meningkat, bahkan sampai tidak ada stoknya. Jadi bisa saya simpulkan responsnya masih terus meningkat,” jelasnya.
Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy mengatakan bahwa kenaikan bahan material yang cukup tinggi mempengaruhi biaya produksi. Akan tetapi perusahaannya belum akan menaikkan harga jual dalam waktu dekat.
Baca Juga
“Belum kami disclose yah. Masih kami pelajari secara total. Tunggu yah,” katanya.
Billy menjelaskan bahwa di tengah kenaikan bahan baku, Honda terus berupaya melakukan efisiensi secara berkala. Selain itu juga meningkatkan produktifitas kerja demi menekan kenaikan biaya produksi.
“Pengaruh Harga jual itu tergantung dari fluktuasi biaya produksi dan perpajakan yang ada. Dan seperti yang dijelaskan, kami terus berusaha menekan kenaikan biaya produksi dengan melakukan berbagai efisiensi di segala lini produksi dan terus meningkatkan produktivitas,” jelasnya.
Sementara itu, beberapa merek mobil akan melakukan kenaikan harga jual mobil. Yang sudah terkonfirmasi oleh bisnis.com adalah Toyota dan Mercedez-Benz.