Bisnis.com, JAKARTA - Produsen mobil asal Jerman BMW AG mencatatkan kenaikan laba pada kuartal I/2022. BMW berhasil meningkatkan 12 persen laba ketika terjadi perang antara Rusia dan Ukraina dan lockdown Covid-19 di China. Adapun, kedua hal tersebut telah mengganggu rantaian pasokan komponen mobil.
Dilansir dari Bloomberg, laba BMW sebelum bunga dan pajak naik menjadi 3,39 miliar euro atau Rp52 Triliun pada kuartal I/2022. BMW mengkonfirmasi prospek untuk tahun 2022 yang telah direncanakan sejak Maret.
BMW menilai invasi Rusia terhadap Ukraina akan menekan keuntungan produsen mobil mewah asal Jerman itu sehingga hanya tumbuh ke level 7 sampai 9 persen saja pada 2022. Angka tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan dengan estimasi awal sebelum adanya invasi, yaitu pada level 8 sampai 10 persen.
BMW dan para pesaingnya juga telah mengalihkan produksi ke model dengan margin lebih tinggi karena produksi terhambat oleh kekurangan semikonduktor dan masalah rantai pasokan lainnya. Meskipun mengirimkan mobil 6 persen lebih sedikit pada kuartal pertama, pendapatan mobil BMW naik 17 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Belum pernah sebelumnya dalam sejarah perusahaan kami, pemesanan di muka kami lebih tinggi dari sekarang ini, pasar memberi sinyal bahwa permintaan yang tinggi ini akan berlanjut,” kata Chief Executive Officer (CEO) BMW Oliver Zipse, seperti dikutip Bloomberg pada Jumat (6/5/2022).
Profitabilitas di divisi mobil BMW masih berada di belakang saingannya Mercedes-Benz AG, yang membukukan rekor margin 16,4 persen untuk divisi mobilnya pada kuartal pertama 2022. BMW mencatatkan laba operasional pembuatan mobil naik 8,9 persen di mana melebihi ekspektasi analis sebesar 7,8 persen .
Baca Juga
Pendapatan grup didukung oleh konsolidasi penuh dari usaha patungan BMW China, yang menyumbang 3,3 miliar euro atau Rp50 triliun sejak pertengahan Februari.
BMW memperkirakan keuntungan akan meningkat selama paruh kedua tahun ini. Pada pertengahan April 2022, BMW akan menghadirkan generasi baru Seri 7 andalannya, termasuk varian all-electric i7, yang akan mulai dijual pada November.
Adapun BMW mencatatkan laba bersih 10,2 miliar euro atau yang melesat dibandingkan 2,8 miliar euro pada tahun sebelumnya dan laba operasional kuartal pertama 2022 sebesar 3,4 miliar euro, naik dari 3 miliar euro setahun.