Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Impor Mobil Listrik (EV) US$28,37 Juta, Korea Selatan Kontributor Terbesar

Nilai impor EV roda empat itu setara 0,72 persen dari total nilai impor kendaraan bermotor dan bagiannya (HS 87 dan HS 98) yang mencapai US$3,89 miliar.
Ioniq 5 menghadirkan pengalaman baru melalui desain EV inovatif yang menggugah ikon pembentuk DNA desain Hyundai. /Hyundai
Ioniq 5 menghadirkan pengalaman baru melalui desain EV inovatif yang menggugah ikon pembentuk DNA desain Hyundai. /Hyundai

Bisnis.com, JAKARTA- Nilai impor mobil listrik murni (electric vehicles) selama lima bulan pertama tahun ini terbilang minim, sekitar US$28,37 juta. Korea Selatan menjadi negara kontributor impor terbesar seiring peredaran produk EV seperti Ioniq, Kona, dan Genesis.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor EV roda empat itu setara 0,72 persen dari total nilai impor kendaraan bermotor dan bagiannya (HS 87 dan HS 98) yang mencapai US$3,89 miliar.

Jika dilihat lebih rinci, impor terbesar EV disumang produk mobil jenis station wagon yang diimpor secara CKD (Completely Knock Down). Total produk dengan kode HS 87038018 itu mencapai US$19,2 juta.

Untuk produk tersebut, dikuasai Korea Selatan dan China. Korea Selatan menorehkan angka impor sebesar US$19,18 juta untuk produk tersebut.

Hal itu sejalan dengan kehadiran model-model EV yang didatangkan Hyundai. Teranyar, prinsipal asal Korea Selatan itupun memboyong model Ioniq5 yang telah meraih penjualan cukup besar pada segmen EV.

Sebaliknya, terkait prinsipal asal China, seperti Wuling dan DFSK, keduanya baru memperkenalkan berbagai produk berteknologi EV. Hanya saja, keduanya belum secara resmi melakukan penjualan secara masif.

Di sisi lain, transaksi perdagangan otomotif antara Indonesia dengan Korea Selatan tengah memerah. Hingga lima bulan pertama tahun ini, neraca dagang sektor otomotif dengan Korea Selatan menyisakan defisit sebesar US$99,17 juta, berasal dari nilai impor yang mencapai US$109,53 juta dan ekspor sebesar US$10,36 juta.  

Selain mengimpor produk EV secara CKD dari Korea Selatan, pasar Indonesia juga menyerap banyak produk mobil jenis wagon bermesin konvensional dari Korea Selatan. Produk dengan kapasitas mesin lebih dari 2.000cc (HS 87033276) itu memiliki nilai impor sebesar US$44,6 juta selama lima bulan pertama tahun ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper