Bisnis.com, JAKARTA- Pada tahun ini, pasar otomotif nasional masih dalam tren pemulihan. Segmen gemuk Low Multipurpose Vehicles (LMPV) masih dalam trek mendekati penjualan normal pra pandemi, sejalan dengan persaingan yang makin sengit berkat kehadiran berbagai model anyar.
Berdasarkan data penjualan ritel, misalnya, bisa dilihat rata-rata penjualan bulanan segmen LMPV mencapai 15.013 unit sepanjang tahun ini. Kinerja tersebut masih 29 persen di bawah realisasi pada 2019 sebanyak 21.013 unit rata-rata bulanan segmen LMPV.
Di sisi lain, segmen LMPV masih merupakan pasar terbesar di Indonesia. Dari total penjualan domestik, segmen LMPV bisa menguasai hingga 30 persen pangsa pasar.
Karena itu, berbagai pabrikan pun berebut membidik peluang segmen tersebut. Selain merk Jepang yang meramaikan, seperti Ertiga, Mobilio, serta X Pander, prinsipal negara lain pun ikut kepincut segmen LMPV.
Sebut saja seperti pabrikan asal China SGMW (Wuling) yang telah meluncurkan Confero, hingga duo pabrikan Korea Selatan yang siap bertarung di segmen LMPV.
Hyundai tengah bersiap menghadirkan Stargazer. Sejauh ini, Hyundai telah menyingkap beberapa fakta terkait Stargazer yang dalam waktu dekat diluncurkan. Menyusul kemudian Kia yang juga akan menerjunkan Kia Carens.
Baca Juga
Kehadiran para pendatang anyar itupun secara langsung mengincar tahta Veloz dan Avanza. Duet maut besutan PT Toyota Astra Motor (TAM) tersebut sejauh ini belum dapat didongkel sebagai penguasa pasar LMPV.
Meskipun dibekap pandemi, Avanza dan Veloz justru menorehkan rekam jejak pertumbuhan penjualan melampaui pertumbuhan segmen LMPV. Rerata penjualan bulanan Avanza mencapai sekitar 3.645 unit dan Veloz sebesar 2.538 unit sepanjang tahun berjalan.
Singkatnya, kedua model andalan PT Toyota Astra Motor (TAM) tersebut masih menguasai sekitar 41,2 persen total penjualan segmen LMPV setiap bulannya. Bahkan, penguasaan pasar keduanya itupun melampaui prestasi pangsa pasar sebelum pandemi yang hanya 32,3 persen dari total segmen LMPV.
Menyikapi dinamika pasar itu, Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmy Suwandi mengungkapkan pergerakkan pasar segmen LMPV memang mengarah pada pertumbuhan normal. Realisasi penjualan ritel, katanya, sudah berada di level 15.000 per bulan.
Sebagai segmen paling gemuk, tambah Anton, sudah wajar jika terjadi persaingan sengit pada segmen LMPV. “Untuk kompetisi rasanya lumrah ya, saat Toyota melalui Avanza yang menguasai 24 persen pangsa dan Veloz 17 persen pangsa, memang masih menjadi pemegang pasar, yang menjadi catatan adanya kenaikan Veloz yang cukup signifikan dari sebelumnya hanya 12-13 persen,” jelasnyan.
Anton menilai kekuatan Avanza dan Veloz tidak hanya sekadar pembaruan model, melainkan menawarkan paket komplit yang cocok bagi konsumen. “Itu juga alasan kami memisahkan Avanza dan Veloz karena kebutuhan yang berbeda tadi, jadi kami bisa develop sesuai dengan kebutuhan masing masing marke- nya, ambil Contoh Veloz ternyata fitur advance seperti TSS diapresiasi, 40 persen pembeli Veloz pilih yang pakai TSS, sebelumnya fitur ini adanya di model menengah ke atas,” kata Anton.
Sejalan dengan itu, Anton optimistis posisi Avanza dan Veloz bisa bertahan dalam jangka waktu lama. Alasannya, kedua produk itu dilengkapi fitur dan layanan yang terbaik, sehingga konsumen merasa puas mulai dari membeli hingga menggunakannya.