Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerman Tolak Rencana Larangan Jual Mobil Bensin di Eropa Mulai 2035

Rencana Uni Eropa (UE) melarang penjualan mobil berbahan baka fosil atau mobil bensin di Eropa mulai 2035 mendapatkan penolakan dari Jerman.
Seorang pekerja merakit mesin untuk model Mercedes-Benz S di pabrik Mesin Daimler di Bad Cannstatt, ketika penyebaran virus corona (Covid-19) berlanjut di dekat Stuttgart, Jerman, 22 April 2020. - REUTERS
Seorang pekerja merakit mesin untuk model Mercedes-Benz S di pabrik Mesin Daimler di Bad Cannstatt, ketika penyebaran virus corona (Covid-19) berlanjut di dekat Stuttgart, Jerman, 22 April 2020. - REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jerman menolak rencana Uni Eropa (UE) untuk secara efektif melarang penjualan mobil baru dengan mesin berbahan bakar fosil mulai tahun 2035.

Sikp penolakan Jerman terhadap rencana larangan penjualan mobil berbahan bakas fosil ini disampaikan Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner pada Selasa (21/6/2022).

Dalam upayanya untuk mengurangi emisi pemanasan planet sebesar 55 persen pada tahun 2030 dari tingkat tahun 1990, Komisi Eropa telah mengusulkan pengurangan 100 persen emisi CO2 dari mobil baru pada tahun 2035. Itu berarti tidak mungkin menjual mobil bermesin pembakaran sejak saat itu.

Anggota Parlemen Eropa mendukung proposal tersebut bulan ini, sebelum negosiasi dengan negara-negara Uni Eropa mengenai undang-undang final berlangsung.

Berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh asosiasi industri BDI Jerman, Lindner mengatakan akan terus ada celah untuk mobil bermesin pembakaran sehingga larangan itu salah dan mengatakan pemerintah tidak akan menyetujui undang-undang Eropa ini.

Lindner, anggota Demokrat Bebas pro-bisnis, yang berbagi kekuasaan dengan Sosial Demokrat dan Partai Hijau, mengatakan Jerman masih akan menjadi pasar utama untuk kendaraan listrik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper