Bisnis.com, JAKARTA – Para penjual mobil bekas mencatat penjualan kendaraan roda empat seken tahun ini tumbuh dibandingkan tahun lalu. Kinerja penjualan pun diyakini bisa tumbuh dua digit tahun ini.
Chief Operating Officer (COO) Mobil88 Sutadi mengatakan bahwa penjualan perusahaannya pada Januari sampai April meningkat 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Secara full year 2022 kita prediksi akan ada peningkatan 10 persen sampai 15 persen dibanding tahun 2021,” katanya saat dihubungi Minggu (29/5/2022).
Sutadi menjelaskan salah satu optimisme tersebut karena adanya pengaruh produsen yang kesulitan memproduksi mobil baru akibat kelangkaan mikrocip atau semikonduktor. Padahal, ekonomi sedang pulih yang menyebabkan adanya permintaan kendaraan.
“Beberapa pelanggan justru berpindah mencari mobil bekas dikarenakan kebutuhan operasional,” jelasnya.
Director Classified and New Business OLX Autos Indonesia Agung Iskandar menerangkan pembatasan kegiatan masyarakat yang sudah longgar dan melandainya penyebaran Covid-19 bisa membuat penjualan mobil bekas lebih positif.
Hal tersebut berdampak pada menjamurnya acara nasional maupun internasional, termasuk pameran mobil. Lalu, ditambah anak sekolah yang sudah diperbolehkan tatap muka membuat kebutuhan mobil semakin besar.
Di OLX Auto, masyarakat yang membeli kendaraan selama Ramadan tahun ini tumbuh 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian tersebut, tambah Agung, hampir mendekati era sebelum pandemi.
Pada 2019, permintaan mobil bekas tumbuh 35 persen. Setahun kemudian saat Covid-19 melanda Indonesia, pembelian turun antara 4 persen sampai 10 persen.
Permintaan mobil bekas di OLX Autos pada Ramadan mulai tumbuh setelahnya. Pada 2021 naik 10 persen dan tahun ini 30 persen.
“Harapannya ekonomi atau bisnis jadi lebih besar lagi. Tentunya, industri otomotif mendapatkan efek positif,” terangnya.
Senada, pemilik Jordy Mobil di Mega Glogok Kemayoran Andi menjelaskan tingginya minat masyarakat terhadap mobil seken terlihat dari tempatnya yang mengalami pertumbuhan hingga tiga kali lipat tahun ini. Hal inilah yang membuatnya optimistis terkait prospek mobil seken pada tahun ini. Banyak publik yang ingin mengganti kendaraan baru.
“Karena mereka pikir beli mobil baru harganya sudah tinggi. Kedua, kebanyakan mobil baru inden karena cip. Mereka ada pilihan mobil bekas dan cari tahun yang lebih muda,” jelasnya.