Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Motor Tersendat karena Cip, Menpenrin Intens Lobi Pelaku Usaha

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita terus melobi pelaku industri cip untuk ekspansi ke Indonesia untuk mengatasi kelangkaan komponen tersebut.
Ilustrasi sepeda motor
Ilustrasi sepeda motor

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan sepeda motor tersendat akibat masih langkanya ketersediaan cip atau semikonduktor. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku intens melobi pelaku industri tersebut untuk menyediakan lebih banyak.

“Sejak tahun lalu saya melobi secara intens kepada pelaku industri cip baik dalam maupun luar negeri agar mau ekspansi di Indonesia,” katanya saat dihubungi bisnis.com, Rabu (18/5/2022).

Agus menjelaskan bahwa disrupsi rantai pasok cip sudah mengganggu seluruh produsen otomotif tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia.

“Ini [mengajak pelaku industri cip ekspansi] memang tidak mudah. Tapi potensi pasar Indonesia sangat besar,” jelasnya.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), distribusi motor dari Januari sampai April atau sepanjang tahun ini (year to date/ytd) untuk pasar domestik sebanyak 1.702.058 unit. Sedangkan ekspor 224.236 unit.

Penjualan untuk dua sektor tersebut turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Pasar domestik pada 2021 sebesar 1.766.852 dan ekspor 288.035.

Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala penjualan yang loyo diakibatkan beberapa anggota asosiasi yang kesulitan masalah chip.

“Jadi otomatis berpengaruh. Apalagi dengan situasi beberapa tempat ini kan pengaruh dari lockdown,” katanya saat dihubungi, Senin (16/5/2022).

Sigit menjelaskan bahwa kelangkaan cip masih belum juga tertangani meski sudah berlangsung selama setahun. Tentunya ini masih menjadi momok untuk meningkatkan penjualan.

“Sebetulnya permintaan bagus. Dari data kita cukup besar peminatnya. Tapi kita tidak bisa penuhi masalah cip itu sehingga membuat daftar tunggu lebih panjang,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper