Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Relaksasi PPnBM untuk Avaza Cs Berakhir Maret, Mau Diperpanjang?

Pemerintah tengah mengamati efek dari kebijakan diskon pajak terhadap kinerja industri kendaraan bermotor yang dirumuskan semakin selektif.
Pengunjung menaiki mobil yang dipamerkan dalam IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Antara Foto-Sigid Kurniawan
Pengunjung menaiki mobil yang dipamerkan dalam IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Antara Foto-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) sebagian akan berakhir pada bulan ini. Insentif yang dilakukan secara tappering off ini dianggap sesuai dengan pemulihan perekonomian Indonesia.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Menurutnya, insentif yang tertuang di PMK Nomor 5/PMK.010/2022 tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah berupa Kendaraan Bermotor Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2022, memiliki perbedaan mendasar dengan kebijakan serupa pada tahun lalu. 

Adapun, skema pemberian insentif jauh berbeda dari tahun lalu yaitu lebih selektif dengan tujuan transisi harga lebih baik setelah diberlakukan insentif PPnBM pada Maret-Desember 2021. 

"Ketika PPnBM berakhir , akan kita lihat dari nanti tapering off itu , di sana ada nilai relaksasinya,” jelas Agus dalam dalam pelepasan ekspor All New BR-V, Rabu (16/3/2022).

Agus pun enggan mengatakan apakah PPnBM ini akan diperpanjang dengan pemberian stimulus berbeda atau tidak diperpanjang sama sekali. Sejauh ini, insentif menyasar dua segmen yaitu, LCGC dan Mobil di bawah 1500cc. Periode insentif untuk LCGC diberikan baik pada kuartal pertama, kedua, dan ketiga sepanjang 2022. 

Sedangkan Segmen kedua adalah kendaraan dengan kapasitas mesin hingga 1.500 cc dengan harga antara di bawah Rp250 juta. Diskon PPnBM di segmen ini adalah 50 persen pada kuartal pertama 2022, sehingga konsumen hanya membayar tarif PPnBM 7,5 persen.

Insentif di segmen kedua juga berlaku untuk mobil dengan pembelian lokal (local purchase) di atas 80 persen. Insentif untuk  segmen kedua ini pun berakhir pada akhir bulan ini.

Agus mengatakan insentif PPnBM ini selain membantu industri otomotif, juga menggenjot program kendaraan ramah lingkungan. Karena itu, kebijakan insentif memuat kombinasi persyaratan yang bisa mendorong populasi produk - produk otomotif  ramah lingkungan.

Sehingga, ke depan jika terjadi perpanjangan kebijakan insentif, maka membuka kemungkinan insentif PPnBM akan mempunyai kriteria baru di mana bertujuan untuk mendorong daya jual mobil yang lebih ramah lingkungan seperti mobil listrik, hybrid, dan plug in hybrid.

Di sisi lain, meskipun mendapatkan stimulus fiskal, penjualan  mobil secara wholesales pada Februari 2022 turun menjadi 81.228 unit atau turun 3,4 persen, dibandingkan penjualan bulan sebelumnya yang mencapai 84.062 unit.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) penjualan pada Februari ini meningkat jika dibandingkan pada capaian tahun lalu yaitu 49.202 unit atau naik 65,1 persen year on year (yoy).

Adapun penjualan retail pada Februari turun 10,9 persen month to month (mtm) menjadi 69.989 dibandingkan dengan penjualan pada Januari 78.567 persen.

Insentif PPnBM untuk kendaraan bermotor merupakan bagian dari program Penanganan Covid-19 serta Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). Untuk PC-PEN pada 2022, pemerintah telah menganggarkan Rp455,64 triliun, terbagi dalam berbagai program seperti bantuan sosial, hingga relaksasi pajak bagi industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Khadijah Shahnaz
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper