Bisnis.com, JAKARTA - Produsen komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) menyiapkan sejumlah upaya menuju era elektrifikasi kendaraan.
Sebelumnya, era elektrifikasi kendaraan diproyeksi bakal menjadi disrupsi bagi industri komponen otomotif. Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) memproyeksikan setengah dari 195 pabrikan komponen otomotif akan terdampak peralihan menuju kendaraan berbasis listrik.
Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso menjelaskan perubahan dari Internal Combustion Engine (ICE) ke Electric Vehicle (EV) untuk mobil masih akan melalui proses yang cukup panjang, meski namun akan tetap terjadi dalam waktu 10 hingga 20 tahun ke depan. Sedangkan perubahan ke EV untuk sepeda motor kemungkinan bisa lebih cepat dalam waktu lima hingga 10 tahun.
Dalam proses peralihan tersebut, lanjutnya, perseroan berupaya meningkatkan kemampuan produksi dan kompetensi dalam pengolahan material kendaraan listrik dengan karakteristik yang lebih ringan tetapi lebih kuat.
"Kami juga mempersiapkan kompetensi dalam hal pembuatan battery pack, battery management system dan battery charging system," kata Irianto kepada Bisnis, Kamis (10/3/2022).
DRMA juga mengembangkan kendaraan roda tiga dan sepeda berbasis listrik pada tahun ini. Selain itu, dikembangkan pula produksi kabel yang mendukung mesin kendaraan listrik.
Baca Juga
Melalui dua anak perusahaannya yakni Dharma Electrindo Manufacturing dan Dharma Kyungshin Indonesia, DRMA telah memproduksi kabel untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
"Partner kami di Dharma Kyungshin Indonesia yaitu Kyungshin Corp dari Korea adalah main supplier untuk wiring harness mobil-mobil Hyundai dan Kia di Korea Selatan, baik untuk mobil yang berbasis ICE maupun EV," jelasnya.
Hamdani Zulkarnaen Salim, Ketua Umum GIAMM sebelumnya mengatakan elektrifikasi kendaraan memang menjadi tantangan besar bagi industri komponen otomotif untuk melakukan penyesuaian.
"Baik dia akan hilang atau harus mengubah desain komponen-komponennya. Yang jelas 47 persen anggota kami harus sangat waspada mempersiapkan diri mulai dari hari ini," kata Hamdani.
Bagi sektor industri yang akan sangat terdampak seperti produsen mesin, memang diperlukan langkah cepat untuk melakukan peralihan. Anggota GIAMM kini tengah gencar mencari rekanan untuk mengembangkan teknologi yang dibutuhkan di industri otomotif era elektrifikasi.
Tantangan lain yakni desain dari baterai kendaraan roda empat yang saat ini umumnya masih dikembangkan secara mandiri oleh pabrikan otomotif. Hal ini menyebabkan perbedaan desain baterai di setiap jenis mobil.
"Itu menjadi tantangan tersendiri buat kami. Kami lebih suka kalau baterai itu menjadi suatu barang yang standar, siapa pun bisa membuat dan mobil apa pun bisa memakai merek yang berbeda," katanya.