Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Pendapat Toyota Soal Kembang-Kempis Pasar LCGC yang Diguyur Diskon PPnBM

Toyota Astra Motor memasarkan produk LCGC Agya dan Calya, yang merupakan kembaran dari Daihatsu Ayla dan Sigra.
 Toyota Calya/Antara
Toyota Calya/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Toyota Astra Motor (TAM) menjelaskan strategi penjualan segmen Low Cost Green Car atau LCGC miliknya.

Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy mengatakan pihaknya menganggap LCGC sebagai entry segment yang mempunyai pangsa tersendiri. Konsumen LCGC, katanya, berasal dari sebagian besar adalah baru masuk sebagai pengguna kendaraan roda empat.

"Sebelumnya [konsumen] mungkin roda 2 atau mungkin kendaraan seken, atau untuk mereka yang masih muda baru mulai menggunakan mobil, dan menurut kami pasar ini masih tetap akan ada ya," ujar Anton kepada Bisnis pada Kamis (24/2/2022).

Anton menjelaskan strategi penjualan LCGC ini sama dengan segmen yang lain. Dia mengatakan sebisa mungkin produk dikembangkan tidak saja memperteimbangkan tren, melainkan pula kebutuhan konsumen. Detail seperti dimensi dan spesifikasi produk hingga program penjualan agar mobil mudah dimiliki, harus dipikirkan oleh APM. 

" Program aftersales-nya pun disesuaikan," jelas Anton.

Adapun saat ini Segmen LCGC kini hanya diisi pabrikan Daihatsu dan Toyota yang mengeluarkan produk kembar ganda, Ayla-Agya dan Calya-Sigra. Di samping keduanya, hanya menyisakan Honda Brio Satya. Sebelumnya ada Datsun dengan produk Datsun Go dan Suzuki dengan Karimun.

Melihat dengan gugurnya kedua produsen pada segmen ini, Anton mengatakan jika semakin ketat kompetisi di sebuah segmen maka makin besar kemungkinan segmen itu berkembang karena konsumen akan diberikan banyak pilihan.

"Pasar juga akan semakin attractive ya," tuturnya

TAM mengapresiasi program LCGC yang digagas pemerintah.  "Program LCGC sendiri kan kita juga terima kasih ke pemerintah, sehingga bisa nih ada model kendaraan untuk kelas entry yang canggih tapi juga di satu sisi cukup affordable," jelasnya

Anton  mengatakan ke depannya pihaknya berharap pemerintah bisa memberikan dukungan lebih terhadap industri otomotif, seperti sekarang dengan adanya insentif PPnBM DTP. Insentif yang pemerintah bagikan merupakan memangkas tarif pajak mobil LCGC yang seharusnya pada tahun ini telah dikenakan aturan baru sesuai PP No. 73/2019 dan revisinya.

Periode insentif untuk LCGC diberikan baik pada kuartal pertama, kedua, dan ketiga di 2022. Insentif diberikan dalam bentuk potongan PPnBM sebesar 100 persen, 66,66 persen, dan 33,33 persen. Artinya, tarif PPnBM yang dibayar di kuartal pertama 2022 adalah 0 persen, lalu pada kuartal kedua menjadi 1 persen, dan kuartal ketiga 2 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Khadijah Shahnaz
Editor : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper