Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan aliansi otomotif Renault, Mitsubishi, dan Nissan masing-masing melakukan investasi lebih dari US$23 miliar untuk pengembangan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) hingga lima tahun ke depan.
Dilansir dari Electreck, sumber anonim mengatakan bahwa ketiga perusahaan mobil yang diwadahi dalam satu aliansi yaitu Carlos Ghosn. Dalam mengembangankan EV ini pun dikatakan akan dipimpin oleh Nissan. Di mana dengan adanya kerjasama ini diharapkan akan akhir 30 model kendaraan listrik baru yang didukung lima platform umum pada 2030.
"Aliansi hingga 2030 bertujuan untuk menunjukkan kerja sama yang intensif di antara para pembuat mobil tentang elektrifikasi dan koneksi mobilitas," jelas sumber anonim ini, seperti dikutip dari Electreck.
Lima platform umum yang dikembangkan nantinya diharapkan mampu mencakup 90 persen dari EV yang akan diluncurkan perusahaan pada 2030.
Sejauh ini aliansi telah mengembangkan dan memasarkan empat platform EV umum. Untuk memproduksi kendaraan listrik yang terjangkau, aliansi akan menstandarisasi dan berbagi baterai mobil listrik dengan teknologi baterai Li-ion, yang telah dikembangkan Nissan.
Nissan mengatakan pada November tahun lalu bahwa pihaknya berencana untuk menghabiskan sekitar US$18 miliar selama lima tahun untuk mempercepat elektrifikasi kendaraan, meluncurkan 23 kendaraan listrik, termasuk hibrida, dan listrik pada 2030.
Sementara Renault telah menegaskan untuk menjadi 100 persen listrik di Eropa pada 2030. Hanya, target ini tidak berlaku untuk pasar di luar Eropa.