Bisnis.com, JAKARTA — Baru saja terjadi gempa berkekuatan magnitudo 6,7 mengguncang wilayah Sumur, Banten pada Jumat (14/1/2022). Beberapa wilayah di sekitar Jabodetabek merasakan guncangan yang cukup kencang.
Adapun gempa adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Penyebabnya, kebanyakan adalah pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan.
Tidak heran, risiko dan kerusakannya dapat terjadi di mana saja, baik di rumah, di dalam gedung, bahkan di saat tengah berkendara di dalam mobil .
Lalu bagaimana jika saat bencana alam tersebut terjadi, Anda sedang mengemudi atau berada di dalam mobil? Apa yang harus dilakukan?
Mengutip seva.id, Jumat (14/1/2022), ada beberapa tindakan atau penanganan yang bisa Anda lakukan, berikut Jusri Pulubuhu, pengamat keselamatan berkendara dan pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menuturkannya.
Perhatikan lingkungan
Saat sedang mengemudi, seringkali getaran yang dihasilkan saat gempa bumi tidak terasa karena bersamaan dengan getaran mesin dan laju kendaraan, sehingga resiko terjebak di mobil bisa saja terjadi.
Di sini gejala atau datangnya gempa bumi dapat dilihat dari riuhnya orang-orang yang menyelamatkan diri. Jika gejala tersebut sudah terlihat, maka pengemudi serta orang yang ada di dalam mobil wajib mengetahui keadaan yang sebenarnya terjadi.
Tetap tenang untuk menghindari Anda terjebak di mobil
Melihat orang berlarian menyelamatkan diri, otomatis pasti akan ada rasa panik di benak Anda. Apalagi jika sedang mengemudi atau berada di dalam mobil. Disarankan, saat yang lain dalam keadaan panik, Anda tetap tenang dan jangan ikutan panik agar dapat berpikir logis dan memperhitungkan apa yang akan terjadi.
Misalnya, jika datangnya gempa bumi, dan Anda baru saja masuk mobil yang terparkir di basement, sebaiknya bergegas meninggalkannya dan evakuasi diri keluar dari tempat tersebut. Jika tidak sempat, cari tempat berlindung.
Dikhawatirkan jika tetap berada di dalam dan terjebak di mobil, Anda akan tertimpa reruntuhan bangunan.
Selamatkan diri
Lain tempat kejadian, lain juga tindakan dan penanganan yang dilakukan. Jika sedang berkendara di jalan raya dan terjadi gempa bumi, namun mobil masih dapat melaju dengan kecepatan minimal 20 kilometer per jam, sebaiknya Anda cari tempat terbuka yang dirasa aman.
Ingat, jangan memaksakan diri tetap berada di dalam kabin karena bisa membuat Anda terjebak di mobil saat gempa bumi.
Usahakan tempat tersebut jauh dari jembatan, jembatan penyebrangan orang (JPO), baliho, tiang listrik, lampu lalu lintas, pohon, Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), serta bangunan yang rentan ambruk dan roboh saat gempa bumi terjadi.
Di sisi lain, jika mobil terjebak dalam kemacetan dan tidak dapat melaju, jangan pikir panjang, segera matikan mesin, dan selamatkan diri ke tempat yang aman.
Gempa bumi di dataran tinggi
Bila saat gempa bumi terjadi dan Anda sedang mengemudi di dataran tinggi atau pegunungan, hal pertama yang harus dilakukan agar tidak terjebak di mobil adalah menjauhkan mobil dari lereng yang rawan longsor dan terkena material longsor.
Parkirkan mobil di area terbuka dengan dataran yang stabil. Tapi tetap, kalau lalu lintas padat mending langsung keluar saja dari mobil dan segera cari tempat yang aman.
Menghadapi tsunami
Dalam beberapa kasus, gempa bumi dapat memicu tsunami. Oleh karena itu bila sedang mengemudi di pinggir pantai atau daerah pesisir dan gempa bumi yang terjadi berpotensi tsunami, Anda wajib pacu mobil secepat mungkin ke daratan lebih tinggi.
Namun saat dirasa mobil hanya bisa melaju di bawah kecepatan 20 km/jam, maka tindakannya adalah secepat mungkin meninggalkan mobil dan cari tempat yang aman dari terjangan gelombang tsunami.
Misalnya saja kondisinya mobil sebagian sudah terendam air, namun pengemudi menilai masih bisa mengemudi ke tempat aman, hal yang perlu dilakukan adalah membuka semua jendela.
Membuka kaca jendela adalah antisipasi bila mobil terendam air. Jadi semua yang di dalam mobil dapat keluar dengan membuka pintu atau lewat jendela.
Mobil masa kini rata-rata menggunakan power window yang dapat korslet jika terkena air. Selain itu, tekanan air yang datang akan mendorong pintu dan membuatnya sulit terbuka.