Bisnis.com, JAKARTA — Suzuki akan meluncurkan mobil listrik murah di Jepang pada tahun 2025. Presiden Suzuki Toshihiro mengatakan harga mobil mungil itu akan berada di kisaran 1 juta yen atau sekitar Rp126 juta, di mana Suzuki kabarnya mendapatkan subsidi dari pemerintah negeri Sakura.
"Jika Anda menawarkan kei car kepada konsumen, penting untuk harganya di kisaran 1 juta yen" ujar Toshihiro dilansir dari Freemalaysiatoday, Senin (29/11/2021).
Peluncuran produk mobil listrik ini juga sejalan dengan aliansi Suzuki bersama Toyota. Mobil ini akan bersaing dengan mobil listrik murah dari Nissan dan Mitsubishi yang rencananya akan diluncurkan pada 2022 dengan harga sekitar 2 juta yen.
"Saya akui kalau kami memang tertinggal dari kompetitor, tapi pengembangan infrastruktur dan pembuatan produk (berkualitas) yang dapat diterima oleh pelanggan juga sangat penting," jelasnya
Adapun mengenai persaingan mobil listrik dengan merek China, Toshihiro mengatakan pihaknya mampu berkompetisi melawan mobil listrik buatan China dengan menjanjikan mobil yang berkualitas dengan harga sangat terjangkau.
"Kami masih belum yakin apakah mereka akan mengambil alih pasar. Berdasarkan reliabilitas baterai dan faktor lainnya, saya tidak berpikir mereka akan dapat dikendarai di Jepang seperti sekarang,” katanya.
Adapun hingga saat ini baterai memegang andil besar terhadap penetapan harga mobil listrik. Ketika ditanya terkait kerjasama dengan Toyota tentang pengembangan baterai, Suzuki enggan berkomentar. Hanya menjelaskan baterai suzuki saat ini belum dalam tahap standardisasi.
“Kuncinya adalah apakah Anda dapat membuat produk menggunakan bahan ringan dengan biaya serendah mungkin,” katanya.
Suzuki pun akan bekerja sama dengan Toyota untuk menurunkan biaya dalam mengembangkan teknologi untuk untuk kendaraan komersial.
“Ini merupakan era perubahan yang besar, jadi sangat mungkin untuk kerjasama dengan perusahaan lain. Pintu kesempatan itu selalu terbuka,” tutup Suzuki.