Bisnis.com, JAKARTA — PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) mencatatkan kinerja ekspor pada bulan Oktober 2021 naik 34 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu untuk Completely Built Up (CBU) dan Completely Knock Down (CKD).
Production Planning Control Assistant to Department Head PT SIM, Apriyanto mengatakan, peningkatan ekspor Suzuki menjadi indikasi pulihnya pasar otomotif dunia. Suzuki menyasar 85 negara tujuan selama periode 2019 sampai 2021
Kontributor terbesar adalah XL7 dan Karimun Wagon R. Sementara itu negara dengan permintaan tertinggi adalah Pakistan, Vietnam, Filipina, Thailand, dan Meksiko.
"Hingga akhir tahun 2021, kami menargetkan untuk mengekspor mobil ke 52 negara tujuan,” kata Apriyanto dalam acara virtual Rabu (17/11/2021).
Adapun model yang menjadi penyumbang terbesar adalah Karimun Wagon R yang di ekspor dalam bentuk terurai ke sejumlah negara dengan kontribusi mencapai 95 persen, dan XL7 sebanyak 39 persen yang dikirim secara utuh.
Selain XL7, mobil yang dikirim secara utuh atau CBU ada APV, dan All New Ertiga. Mobil yang dikirm dalam keadaan terurai atau CKD adalah Ertiga, Carry, dan Karimun Wagon R.
Apriyanto pun mengatakan ada dua sebutan negara untuk diekspor yaitu Red Ocean dan Blue Ocean.
"Blue Ocean adalah negara-negara yang masih jarang untuk dilakukan ekspor. Ini yang jadi tujuan kita seperti Amerika Latin dan Karibia " ujar.
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang tahun ini, hingga September 2021, Suzuki mengekspor 30.536 unit kendaraan utuh dengan kontribusi 14,7 persen terhadap total CBU dari Indonesia yang dikapalkan ke negara lain.
Suzuki pada periode yang sama mengirim 13.980 unit kendaraan dalam bentuk terurai dengan porsi 18,6 persen terhadap total industri. Sepanjang Januari–September 2021, Suzuki mengapalkan 135.988 unit komponen dengan kontribusi 0,2 persen terhadap total pengiriman komponen dari Indonesia.