Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masa Depan Kendaraan Niaga, Isuzu Rekalibrasi Teknologi Jepang

Ada tiga hal yang menjadi fokus Isuzu, yakni keamanan tingkat tinggi, otomasi, dan, elektrifikasi.
Isuzu D-Max tampil di GIIAS 2021. /IAMI
Isuzu D-Max tampil di GIIAS 2021. /IAMI

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI)  Eisaku Akazawa tengah mengalibrasi pabrik di Indonesia untuk mengikuti tren teknologi kendaraan niaga masa depan. Ada tiga hal yang menjadi fokus yakni, keamanan tingkat tinggi, otomasi, dan, elektrifikasi.

Sejumlah teknologi yang berdasar pada konsep tersebut telah diterapkan di pasar Jepang. Namun demikian, untuk diadopsi di pasar Indonesia, Akazawa mengatakan pihaknya tengah melakukan kalibrasi ulang untuk menyesuaikan kebutuhan pasar Tanah Air.  

"Teknologi ini telah diterapkan di diintegrasikan di pasar Jepang, tetapi kita harus merekalibrasi. Kami tidak bisa serta merta mengekspor dari Jepang, karena perilaku dan kebutuhan yang berbeda," katanya dalam konferensi yang menjadi rangkaian acara Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2021, Selasa (16/11/2021).

Dia melanjutkan, ketiga konsep masa depan tersebut membutuhkan dukungan teknologi tingkat tinggi untuk kendaraan niaga seperti internet of things (IoT), kendaraan terotomasi, perangkat keamanan, dan lain-lain. Selain itu, untuk secara penuh mengadopsi konsep tersebut, Indonesia perlu menjadi basis bagi produk otomotif berteknologi tinggi.

Isuzu, lanjutnya, kini tengah mengembangkan konsep kendaraan komersial masa depan, termasuk untuk pasar Indonesia, yang melibatkan experimental test..

Dari sisi keamanan tingkat tinggi, Isuzu telah mengembangkan Domestic HD Isuzu "GIGA" dengan advanced emergency brake system, lane keep assist, full speed range adaptive cruide, dan adaptive driving beam LED head lamp.

Adapun pada otomasi, Isuzu mengakselerasi inisiatif pengembangan teknologi pada sektor ini bekerja sama dengan aliansinya. Hal ini dinilainya sebagai kobtribusi terhadap evolusi sektor logistik sebagai pabrikan pemegang merek untuk kendaraan komersial.

"Kami percaya bahwa sebagai pabrikan pemegang merek, kami harus menyediakan beragam pilihan dan solusi kepada pasar dan masyarakat," katanya.

Sementara itu sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendorong pengembangan kendaraan listrik dan investasinya.

Kedua beleid tersebut yakni Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No.27/2020 tentang spesifikasi teknis, roadmap EV, dan penghitungan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Kedua, Permenperin No.28/2020 kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dalam keadaan terurai lengkap dan keadaan terurai tidak lengkap.

Pada 2030 pemerintah menargetkan produksi mobil dan bus listrik sebanyak 600 ribu unit, sehingga dapat menurunkan konsumsi bahan bakar minyak sebesar 3 juta barel per hari dan 1,4 juta ton emisi CO2. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper