Bisnis.com, JAKARTA — PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) semakin agresif mengincar pasar medium duty truck (MDT). Satu upayanya adalah memperkenalkan truk dengan spesifikasi pertambangan terbaru (New Mining Spec) di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021.
Sales & Marketing Director KTB Duljatmono mengatakan pada tahun ini penguasaan pasar Mitsubishi Fuso di segmen MDT sudah semakin baik. "Meningkat cukup baik. September kuasai 50 persen, Oktober 49,7 persen," katanya dalam konferensi pers saat GIIAS 2021 di ICE BSD, Tangerang, Banten, belum lama ini.
Pertumbuhan pangsa pasar Fuso di segmen MDT terbilang progresif, mengingat pada 2019, penguasaan pasar merek kendaraan niaga yang merupakan bagian dari Daimler AG ini masih berada pada level 23,4 persen.
Sebagaimana diketahui, Mitsubishi Fuso lama dikenal sebagai penguasa pasar light duty truck (LDT). Colt Diesel atau truk kepala kuning telah lama mendominasi segmen tersebut.
Adapun kenaikan pangsa pasar di segmen MDT tidak terlepas dari model Fuso Fighter. Pada GIIAS 2021, KTB melakukan pembaruan dengan menambahkan varian New Mining Spec.
“Unit ini telah dilengkapi dengan OEM Power Take Off (PTO), Radiator Guard, dan Rotary Lamp yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan di industri pertambangan,” ungkap Presiden Direktur KTB Naoya "Rocky" Takai.
PTO Transmission merupakan teknologi yang berguna untuk meneruskan tenaga putaran mesin melalui transmisi.Teknologi ini juga dapat mempermudah pemasangan peralatan tambahan seperti pompa hidrolik untuk body pump.
Sejalan dengan itu, Mitsubishi Fuso juga menyatakan kesiapannya untuk menyongsong regulasi Euro4 mulai 2022.
“Dengan DNA Mitsubishi Fuso yang kuat, terbukti berpengalaman di mesin Common Rail, dan peningkatan spek, Mitsubishi Fuso yakin varian Euro 4-nya akan diterima pasar Indonesia,” lanjut Rocky.
Sementara itu, tahun ini KTB menargetkan dapat menguasai 47 persen pasar kendaraan niaga Indonesia.
"Market share kita sampai dengan Oktober berada di posisi 46,7 persen, jadi tinggal 0,3 persen lagi yang harus dicapai," ujar Duljatmono.
Dia pun menambahkan pasar kendaraan niaga masih terus naik mengikuti tren positif yang sudah terjadi sejak akhir Agustus lalu.
"Oleh sebab itu, kami masih punya kesempatan untuk mengejar peluang-peluang di bulan November dan Desember ini untuk mencapai target,” kata Duljatmono.