Bisnis.com, PEKANBARU-- Honda Soekarno Hatta (HSH), diler mobil Honda di Pekanbaru Riau menyatakan penjualannya mengalami kenaikan hingga sebesar 40 persen dibandingkan tahun lalu. Salah satu penopang kenaikan adalah tingginya harga komoditas kelapa sawit.
Asisten Sales Manager HSH Pekanbaru, Moko Dwi Aryanto mengatakan memang di pertengahan tahun penjualan sempat kembali turun terutama pada saat PPKM di level 4, namun dua bulan terakhir permintaan mobil kembali meningkat.
"Sampai sekarang permintaan mobil di Honda terus meningkat hingga 40 persen, faktor pendorong salah satunya adalah tinggnya harga sawit yang menjadi komoditas andalan di Riau," ujarnya Kamis (4/11/2021).
Dia menambahkan selain harga sawit, faktor pendorong naiknya penjualan mobil di daerah itu yakni kebijakan penghapusan PPnBM yang diperpanjang pemerintah sampai akhir Desember 2021. Dengan kondisi tersebut masyarakat masih punya waktu untuk membeli mobil dengan harga lebih rendah.
Kemudian menurunkan angka kasus positif covid di Tanah Air dalam dua bulan terakhir. Dimana status daerah Pekanbaru dan sekitarnya kini telah berada di PPKM Level 2.
Serta ditambah realisasi program vaksinasi covid yang menunjukkan angka di atas 70 persen untuk Pekanbaru, dan di Provinsi Riau program vaksinasi juga terus digesa oleh pemda setempat.
"Dengan berbagai faktor pendorong ini, masyarakat kini mulai merasakan kebutuhan mobil atau kendaraan untuk beraktivitas seperti mengantar anak sekolah dan berkegiatan seperti semula," ujarnya.
Data diler HSH mencatat untuk kenaikan permintaan ini terjadi pada semua tipe mobil, mulai dari hatchback, MPV, SUV, dan LCGC.
Untuk model hatchback terbaru Honda, yaitu City Hatchback misalnya, merupakan mobil yang melanjutkan model Honda Jazz, dan telah diterima dengan baik oleh pasar di Pekanbaru.
"Untuk City Hatchback kami memang menyasar para pengguna Honda Jazz dulunya, dan rata-rata sudah mengetahui kalau model ini yang menggantikan Jazz. Sehingga minatnya juga cukup tinggi. Sekarang stok unitnya sudah tersedia tidak perlu inden."