Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian yakin popularitas mobil listrik akan semakin kuat seiring dengan meningkatnya investasi dari beberapa merek mobil Jepang di Indonesia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan Kemenperin bertindak sebagai instansi pembina, dan terus mengawal prinsipal otomotif agar dapat meningkatkan investasi di Indonesia.
"Makanya Maret kemarin [2021], saat saya berkunjung ke Jepang, saya bicara dengan Toyota, Honda, Suzuki dan Mitsubishi. All of them mau meningkatkan investasi mereka ke mobil listrik ini, baik hybrid maupun full electric. Kita sudah tarik komitmen Rp57 triliun dari mereka sampai 2024," katanya kepada Bisnis, Senin (27/9/2021).
Dia melanjutkan potensi pasar otomotif, khususnya mobil listrik sangat besar. Indonesia tercatat memiliki rasio kepemilikan mobil yang lebih rendah dibandingkan negara tetangga.
"Bicara potensi, sangat besar kita ini, rasio kepemilikan mobil Indonesia baru 99 unit per 1.000 penduduk, di bawah Thailand 275 unit dan Malaysia 400 unit. Masih terbuka sekali," sebutnya.
Pemerintah Indonesia telah menyusun peta jalan pengembangan mobil listrik. Pada 2030, diperkirakan produksi mobil listrik di Indonesia mencapai 600.000 unit per tahun. Kemudian, lima tahun setelahnya atau 2035, negara ini ditargetkan mampu produksi 1 juta unit mobil listrik.
Adapun sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menperin Agus menyelesaikan kunjungan kerja ke Jepang selama dua hari pada Maret 2021. Dia mengantongi sejumlah komitmen investasi yang didapat dari hasil pertemuannya dengan sejumlah raksasa otomotif Negeri Sakura.
Toyota Motor akan menambah investasi di Indonesia sebesar US$2 miliar hingga 2024. Kompetitornya, Honda Motor berkomitmen membenamkan investasi baru di Indonesia sebesar Rp5,2 triliun dan akan merelokasi pabrik dari India ke Indonesia.
Suzuki Motor berkomitmen untuk menambah investasi sebesar Rp1,2 triliun dan akan mengembangkan kendaraan jenis Ertiga. Selain itu ada pula model XL7 yang basisnya mild hybrid yang akan dikembangkan menjadi produk ekspor untuk memenuhi pasar otomotif di negara-negara Asia dan Latin Amerika.