Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Mobil Diperkirakan Rugi Rp2,9 triliun Tahun Ini

Krisis cip semikonduktor menjadi pangkal kerugian pabrikan mobil pada tahun ini. Gangguan rantai pasok yang melanda seluruh dunia ini, telah menghambat produktivitas.
Pabrik Volkswagen di Glaserne, Dresden. /Volkswagen
Pabrik Volkswagen di Glaserne, Dresden. /Volkswagen

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen mobil global diprediksi bakal mengalami kerugian hingga US$210 miliar atau sekitar Rp2,9 triliun (kurs Rp14.250) tahun ini. Hal tersebut disebabkan adanya gangguan rantai pasokan akibat krisis cip semikonduktor yang melanda seluruh dunia.

Melansir laman Autoblog hari ini, Kamis, 23 September 2021, menurut perusahaan konsultan Alixpartners, harga yang tinggi dan pasokan komoditas yang ketat seperti baja dan resin plastik, membuat produsen mobil terpaksa membatasi produksinya.

Selain itu, pabrikan mobil global juga diprediksi akan kehilangan kuantitas produksinya hingga 7,7 unit selama 2021. Sementara Alixpartners menyebutkan bahwa pada Mei tahun ini, produsen mobil kehilangan pendapatan US$110 miliar dan hanya mampu memproduksi 3,9 juta kendaraan.

Direktur pelaksana dalam praktik mobil Alixpartners, Dan Hearsch mengatakan di Amerika Serikat, penjualan mobil mulai melambat karena persediaan di diler sangat terbatas, jauh dari kuota normalnya.

"Kami awalnya berasumsi kami akan kembali normal dan akan kembali ke volume awal. Namun itu tidak akan terjadi," kata Hearsch, mengutip Tempo, Jumat (24/9/2021).

Pasokan semikonduktor yang terbatas menjadi pukulan bagi produsen mobil global. Bahkan seluruh pabrikan diprediksi akan semakin memperketat pasokan kendaraannya hingga akhir 2022 atau awal 2023.

Hampir semua pabrikan global terdampak krisis semikonduktor yang terjadi sejak akhir tahun lalu. Toyota, Volkswagen, General Motors, Ford, Nissan, Daimler, Stellantis, dan lainnya terpaksa menyesuaikan volume produksi karena kekurangan pasokan.

Krisis kompoonen kemudian diperparah dengan gelombang kedua pandemi Covid-19 di negara-negara produsen cip. 

Krisis cip semikonduktor ini juga membuat sejumlah produsen otomotif mulai berinvestasi untuk membangun perusahaan cip sendiri. Seperti dilaporkan sebelumnya, Hyundai saat ini tengah mengembangkan cip semikonduktor yang akan digunakan pada mobil listrik Ioniq 6 mulai tahun depan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper