Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Pabrik Baterai, Gaikindo Harap Harga Mobil Listrik Bisa Rp350 juta

Satu isu utama penetrasi mobil listrik di Indonesia saat ini adalah harga. Kebanyakan konsumen otomotif di Tanah Air memiliki daya beli pada rentang Rp200 juta hingga Rp300 juta, sedangkan harga mobil listrik masih sekitar Rp600 juta.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan groundbreaking pabrik baterai yang dibangun oleh Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution Ltd. /Biro Pers Sekretariat Presiden-Laily Rachev
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan groundbreaking pabrik baterai yang dibangun oleh Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution Ltd. /Biro Pers Sekretariat Presiden-Laily Rachev

Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis efisiensi harga produksi mobil listrik dapat tercapai sehingga menekan harga jual seiring dengan dimulainya pembangunan baterai sel baterai nasional.

Adapun, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution Ltd. resmi memulai pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia untuk menjadi yang terdepan di pasar global kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV).

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan pembuatan baterai merupakan momentum yang sangat baik bagi peningkatan potensi mobil listrik nasional.

Menurutnya, operasional pabrik baterai akan menciptakan banyak industri baru terkait mobil listrik yang membuat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita nasional lebih baik.

Di samping itu, pabrik listrik juga membuat beban operasional pengadaan baterai serta komponen lainnya menjadi berkurang sehingga menciptakan ruang untuk penurunan harga jual EV.

"Memang ke depan ada pertemuan kurva yang lebih baik dari permintaan dan suplai mobil listrik. Kami berharap kalau mobil listrik saat ini masih di kisaran Rp600 juta, maka bisa di tekan ke Rp350 juta atau bahkan Rp200 juta, sehingga mendorong permintaan," sebutnya kepada Bisnis, Rabu (15/9/2021).

Kukuh melanjutkan pembuatan pabrik juga akan membuat rasio konten lokal mobil-mobil nasional. Terlebih, di luar baterai, banyak juga industri komponen lokal yang sedang berkembang dan mampu menjawab kebutuhan produksi mobil nasional.

"Memang seharusnya merek mobil yang datang ke sini tidak boleh hanya menargetkan pasar Indonesia, tetapi harus ekspor. Kita punya semua industri hulu hingga hilir otomotif di sini. Tentunya skala ekonominya lebih baik," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper