Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan mobil di Cina anjlok 17,8 persen pada Agustus 2021 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Kontraksi secara beruntun telah terjadi selama empat bulan terakhir.
Mengutip Tempo, Jumat (10/9/2021), penurunan penjualan itu disebabkan oleh krisis cip semikonduktor yang melanda dunia.
Menurut data Asosiasi Produsen Otomotif Cina (CAAM), total penjualan mobil di Cina pada Agustus lalu mencapai 1,8 juta unit. Namun secara akumulasi, penjualan kendaraan Cina melonjak 13,7 persen dalam delapan bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, karena pasar mulai pulih dari pandemi Covid-19.
CAAM sekarang memperkirakan pertumbuhan 2021 akan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya sebesar 6,5 persen, kata Chen Shihua, seorang pejabat senior di CAAM seperti dikutip dari Reuters.
Kekurangan chip semikonduktor global yang berkepanjangan telah meresahkan produsen mobil besar termasuk Ford Motor, Honda Motor, General Motors dan Volkswagen, memaksa banyak orang untuk menganggur atau mengurangi produksi.
“Kekurangan itu tidak mungkin diselesaikan segera karena pandemi berkecamuk di banyak bagian dunia,” kata Chen.
Satu titik terang dalam data adalah penjualan yang kuat dari kendaraan energi baru terbarukan, yang meningkat lebih dari dua kali lipat pada Agustus menjadi 321.000 unit kendaraan. Ini termasuk kendaraan listrik bertenaga baterai, plug-in hybrid, dan kendaraan sel bahan bakar hidrogen.
Adapun promosi kendaraan yang lebih hijau oleh pemerintah untuk mengurangi polusi telah mendorong produsen mobil listrik seperti Nio, Xpeng dan BYD untuk memperluas kapasitas produksi di Cina.
Selain itu produsen ponsel pintar asal Negeri Tirai Bambu, yakni Xiaomi dan Huawei juga telah mengumumkan rencana masuk ke pasar mobil listrik.