Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Lokalisasi Produksi Tesla di China Bakal Capai 90 Persen

Pabrik Tesla di Shanghai saat ini memproduksi dua model yakni Tesla Model 3 dan Tesla Model Y. Selain untuk pasar domestik, keduanya juga diekspor ke sejumlah negara. 
Newswire
Newswire - Bisnis.com 18 Agustus 2021  |  12:00 WIB
Lokalisasi Produksi Tesla di China Bakal Capai 90 Persen
Mobil Tesla Model 3 buatan China saat proses pengiriman di pabriknya di Shanghai, China (7/1/2020). - Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Pada akhir tahun ini lokalisasi produksi mobil listrik Tesla di China akan mencapai 90 persen. 

Wakil sekretaris komite kerja Partai dari administrasi area khusus Lin-gang FTZ Yuan Guohua, mengatakan pada hari Selasa (17/8/2021), bahwa output tahunan pabrik Tesla di Shanghai diperkirakan akan mencapai 450.000 kendaraan pada tahun 2021. Sebanyak 66.100 kendaraan akan diekspor.

"Produksi Tesla akan mempromosikan peningkatan rantai industri lengkap kendaraan energi baru (NEV) di daerah Lin-gang," kata Yuan, mengutip Tempo, Rabu (18/8/2021). 

Adapun Tesla pada tahun 2019 membangun Gigafactory pertamanya di luar Amerika Serikat di daerah Lin-gang, dengan kapasitas produksi tahunan yang dirancang sebesar 500.000 unit.

Lin-gang akan melihat output tahunan NEV melewati 600.000 unit pada tahun 2021, ketika ekspor tahunan diperkirakan melebihi 100.000 kendaraan, kata Yuan.

Menurut rencana pembangunan lokal, pada tahun 2025, nilai output industri NEV di Lin-gang akan mencapai sekitar 200 miliar yuan atau setara Rp444,6 triliun (kurs Rp 2.223).

Pabrik Tesla di Shanghai saat ini memproduksi dua model yakni Tesla Model 3 dan Tesla Model Y. Selain untuk pasar domestik, keduanya juga diekspor ke sejumlah negara. 

Sementara itu, di India, Tesla bersama VW tengah berupaya mendorong pemerintah setempat untuk menurunkan pajak impor mobil listrik. Namun hal tersebut mendapat perlawanan dari pemain domestik seperti Tata Motors, karena pemotongan tarif impor akan berimbas buruk pada produksi lokal.

"Saya sama sekali tidak mengatakan bahwa manufaktur lokal tidak boleh didorong, tetapi bea masuk 60 persen dan 100 persen sangat tinggi pada saat ini," kata Direktur Pelaksana Skoda Auto Volkswagen India, Gurpratap Boparai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Mobil Listrik otomotif Tesla Motors

Sumber : Tempo

Editor : Muhammad Khadafi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top