Bisnis.com, JAKARTA — Produksi kendaraan bermotor roda empat dan lebih anjlok 25,1 persen secara bulanan pada Juli 2021 atau menjadi 74.409 unit. Sebagaimana diketahui pada bulan lalu pemerintah mulai menerapkan PPKM Darurat dan PPKM Level 4 yang membatasi aktivitas produksi manufaktur.
Mengutip Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), secara volume, penurunan paling tajam dirasakan oleh Toyota. Pabrikan kehilangan volume produksi sebanyak 9.456 unit atau turun 30,9 persen secara bulanan.
Namun secara persentase, Daihatsu merosot paling tinggi dengan penurunan 66,4 persen secara bulanan atau menjadi 6.164 unit.
Hampir semua merek dalam jajaran 10 besar produsen kendaraan roda empat atau lebih di Indonesia mengalami penurunan produksi. Dalam laporan Gaikindo, hanya pabrikan kendaraan niaga Mitsbushi Fuso yang mencatat pertumbuhan penjualan secara bulanan.
Volume produksi Mitsubishi Fuso, per Juli 2021 naik 36,6 persen menjadi 2.556 unit.
Sementara itu, realisasi penjualan kendaraan roda empat atau lebih pada Juli 2021 mengalami penurunan secara bulanan.
Gaikindo mencatat wholesales pada bulan lalu sebanyak 66.639 unit, turun 8,4 persen jika dibandingkan dengan penjualan bulan Juni yang membukukan 72.720 unit.
Pada periode yang sama, data penjualan ritel pada Juli mencapai 64.028 unit. Volume tersebut minus 2,6 persen dibandingkan bulan Juni yang meraih penjualan 65.715 unit.
Dengan raihan tersebut, total kumulatif penjualan kendaraan roda empat atau lebih sepanjang Januari – Juli 2021 tercatat sebanyak 460.106 unit untuk wholesales dan ritel 451.872 unit. Realisasi ini masing-masing tumbuh 60,8 persen dan 38,4 persen secara tahunan (yoy).
Gaikindo sepanjang tahun ini menargetkan total penjualan mencapai 750.000 unit, atau tumbuh sekitar 30 persen secara yoy. Apabila melihat capaian sepanjang tahun berjalan, industri otomotif perlu menjual 289.894 unit kendaran dalam 5 bulan terakhir.
Artinya, agar target penjualan tahunan terpenuhi, sektor otomotif perlu membukukan rerata penjualan sekitar 60.000 unit tiap bulannya. Ini bukan hal mudah. Sebab, jika tanpa insentif, penjualan mobil berkisar pada 45.000 unit hingga 50.000 unit.