Bisnis.com, JAKARTA — Jenis kendaraan multi purpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicle (SUV), seperti Toyota Avanza hingga Honda CR-V masih menjadi pilihan terpopuler masyarakat ketika membeli mobil bekas.
Country Head Carsome Indonesia Delly Nugraha mengatakan bahwa sepanjang tahun berjalan, dominasi penjualan mobil bekas dipegang oleh mode MPV dan SUV kompak ataupun ladder frame.
“MPV itu kayak Avanza, Xpander dan Livina itu banyak yang minat. Lalu, dari SUV itu yang model kompak ada HR-V, yang besaran dikit ada CR-V, Fortuner. Jadi, MPV dan SUV masih jadi primadona sampai saat ini,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (27/7/2021).
Hal serupa juga diungkapkan oleh CEO OLX Group Indonesia Johnny Widodo. Dia menuturkan mobil MPV dengan harga Rp100 jutaan menjadi segmen kendaraan yang paling diminati oleh pelanggan.
“Mobil merek Jepang, MPV kelas Rp100 jutaan masih diminati konsumen, seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia,” ujarnya.
Berdasarkan data OLX Autos, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia dijual pada rentang Rp100 jutaan hingga Rp120 jutaan. Tipe ini merupakan generasi kedua yang rilis pada 2011–2015. Adapun, Avanza Veloz keluaran 2011 dijual Rp110 juta.
Seperti yang diketahui, tren pasar mobil bekas tidak terlepas dari situasi dan kondisi penjualan mobil baru. Ketika minat pasar tengah berjalan ke arah MPV ataupun SUV, pelanggan mobil bekas juga cenderung mengikuti hal tersebut.
Berdasarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), MPV merupakan segmen paling subur sepanjang 2020. Dari total 690.176 unit kendaraan yang diproduksi, model ini tercatat menguasai pangsa pasar 47,7 persen atau sekitar 330.000 unit.
Dari sisi penjualan, MPV masih menjadi yang terdepan dengan capaian 276.034 unit dari total pasar 532.407 unit pada tahun lalu. Artinya, segmen ini menguasai pangsa pasar otomotif di Indonesia lebih dari 50 persen sepanjang 2020.
Sementara itu, SUV menjadi model kendaraan yang paling banyak diproduksi setelah MPV. Sepanjang tahun lalu, total produksi jenis kendaraan ini sekitar 160.000 atau menguasai pangsa pasar 23 persen.
