Bisnis.com, JAKARTA — General Motors atau GM mengajukan gugatan untuk mencegah Ford menggunakan nama "BlueCruise" dalam memasarkan teknologi kemudi mobil otonom atau hands-free.
Menurut GM, penggunaan nama BlueCruise oleh Ford melanggar merek dagang Super Cruise GM serta merek dagang Cruise.
GM pun berharap menyelesaikan masalah pelanggaran merek dagang dengan Ford secara damai.
"Kami tidak punya pilihan selain mempertahankan merek kami dengan penuh semangat dan melindungi ekuitas yang telah diperoleh produk dan teknologi kami selama beberapa tahun di pasar," kata GM mengutip Antara, Senin (26/7/2021).
Dalam gugatan yang diajukan pada Jumat pekan lalu ke Pengadilan Federal di California, GM dan Ford telah mengadakan diskusi panjang namun gagal menyelesaikan perselisihan.
"Keputusan Ford untuk mengubah citra dengan menggunakan merek inti yang digunakan oleh GM dan Cruise pasti akan menimbulkan kebingungan," kata GM dalam gugatan tersebut.
GM mengumumkan pada 2012 akan menggunakan nama Super Cruise untuk teknologi mengemudi hands-free. Produk tersebut tekah dipasarkan sejak 2017. Bahkan, mobil self-driving Cruise milik GM telah beroperasi sejak 2013.
Adapun pabrikan mobil AS lainnya, Ford, mengumumkan akan menggunakan nama BlueCruise untuk teknologi mengemudi hands-free pada April 2021. Ford menilai gugatan GM sebagai sesuatu yang tidak pantas dan sembrono.
Menurut Ford, pengemudi selama beberapa dekade telah memahami apa itu cruise control, dan setiap pembuat mobil menawarkannya. Cruise adalah singkatan umum untuk kemampuan itu.
"Itulah mengapa BlueCruise dipilih sebagai nama untuk evolusi selanjutnya dari Ford's Intelligent Adaptive Cruise Control dari Blue Oval," ucap Ford dalam sebuah pernyataan. lanjutnya.
Memang para produsen mobil menggunakan kata “cruise” selama beberapa dekade untuk menggambarkan sistem kontrol jelajah. Teknologi ini memungkinkan pengemudi mengatur kecepatan yang akan dipertahankan mobil, biasanya saat mengemudi di jalan raya atau jalan tol.