Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Mobil Mewah Pulih, Orang Kaya Mulai Percaya Diri?

Dibandingkan dengan 2019, kinerja BMW dan Mini paruh pertama 2021 telah tumbuh, masing-masing 14,2 persen dan 18,9 persen.
Lexus LX 570 Sport. /Lexus
Lexus LX 570 Sport. /Lexus

Bisnis.com, JAKARTA — Pasar mobil mewah di Tanah Air menunjukan tren positif. Sejumlah merek mencatat penjualan semester  I/2021 telah lebih baik dibandingkan semester I/2019 atau sebelum pandemi Covid-19. 

Mengutip Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ada empat merek yang aktif menjual mobil mewah di Tanah Air, yakni Mercedes-Benz, BMW, Mini, dan Lexus. Secara total, pengiriman mobil empat merek tersebut kepada konsumen naik 41,4 persen secara tahunan atau menjadi 3.260 unit. 

Secara terpisah, dibandingkan dengan 2019, kinerja BMW dan Mini paruh pertama 2021 telah tumbuh, masing-masing 14,2 persen dan 18,9 persen. Sementara itu pada 2019, Mercedes-Benz tidak melaporkan data penjualan, sedangkan Lexus masih mengalami kontraksi 10,7 persen. 

Pada tahun ini, hingga Juni, Mercedes-Benz menjadi merek premium yang menguasai konsumen otomotif kelas atas. Perusahaan menguasai 37,9 persen pasar. 

Kemudian, BMW berada di urutan kedua dengan pangsa pasar 36,4 persen. Lexus dan Mini mendapatkan kue sebesar 15,7 persen dan 10,0 persen. 

Adapun pencapaian lain pasar mobil mewah tahun ini adalah tumbuh lebih tinggi bila dibandingkan dengan penjualan ritel otomotif secara keseluruhan. Mengutip Gaikindo, dengan bantuan stimulus PPnBM 100 persen ditanggung pemerintah, pasar mobil roda empat dan lebih nasional naik 33,5 persen secara tahunan pada semester I/2021 menjadi 387.873 unit. 

Pasar Mobil Mewah Pulih, Orang Kaya Mulai Percaya Diri?

Mobil All-New BMW X3 di BMW Production Network 2, PT Gaya Motor, Jakarta, Rabu (18/7/2018). /JIBI-Dwi Prasetya

Pulihnya pasar mobil mewah sejalan dengan penelitian dari Credit Suisse, lembaga keuangan internasional yang berbasis di Zurich, Swiss pada 2020.

Berlandaskan penelitian itu, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengatakan jumlah orang dewasa di Indonesia yang memiliki kekayaan di atas US$1 juta atau Rp14,48 miliar meningkat.  

“Pandemi mengakibatkan perekonomian Indonesia merosot [kontraksi]. Namun, jumlah orang dewasa dengan kekayaan di atas US$1 juta naik tajam sebesar 61,7 persen, dari 106.215 orang tahun 2019 menjadi 171.740 orang,” cuitnya di Twitter, Sabtu (10/7/2021).  

Sebelumnya, ekonom Awalil Rizky memaparkan analisis yang diambil dari sumber yang sama, bahwa meski pandemi meningkatkan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia, penduduk super kaya bertambah pada rentang 2019–2020.   “Jumlah sangat kaya [>US$100 juta] bertambah 341 orang pada 2019 dan menjadi 417 orang tahun 2020,” ujar Awalil.  

Kenaikan pun terjadi di kelompok yang lebih kaya. Contohnya, jumlah orang dewasa di Indonesia dengan kekayaan US$10 juta hingga US$50 juta atau Rp144,87 miliar sampai Rp724,36 miliar, menjadi 7.616 orang pada 2020 dibandingkan 2019, yakni 5.210 orang.  

Selain itu, orang dengan kekayaan di atas US$500 juta atau Rp7,24 triliun ada sebanyak 50 orang pada 2020, bertambah empat orang jika dibandingkan dengan tahun 2019.  

Dikutip dari Global Wealth Report pada 2021, yang diterbitkan oleh Credit Suisse, data tersebut muncul ketika 4,4 persen dari total kekayaan rumah tangga global merugi sepanjang Januari–Maret 2020, sementara kekayaan orang dewasa di dunia turun 4,7 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper