Bisnis.com, JAKARTA — Krisis chip atau cip semikonduktor semakin parah. Namun mengutip Bloomberg, Jumat (28/5/2021), General Motors Co. telah menemukan cara untuk menangani rantai pasokan yang sangat besar dan meminimalkan kerusakan lebih baik daripada rivalnya.
Perusahaan tersebut telah mengembalikan lima pabrik yang ditutup karena kekurangan cip dan menambahkan shift kedua di lain waktu, tanda yang jelas bahwa pembuat mobil terbesar AS itu mengelola krisis pasokan lebih baik.
"Mereka mendapat lompatan awal dalam menilai risiko dan membuat perubahan untuk memindahkan chip di tempat yang diperlukan agar berdampak lebih kecil pada kendaraan penting," kata Jeff Schuster, wakil presiden senior peramalan di LMC Automotive.
Rahasia kesuksesan GM sebenarnya bukanlah sesuatu yang dramatis, kata David Barnas, juru bicara perusahaan. Pembuat mobil melihat mendeteksi krisis lebih awal dan mulai berupaya mengatasinya. Tim pembelian menelepon dua kali sehari, hingga terkadang perang urat syaraf untuk menyelesaikan masalah dan membicarakan kemungkinan sumber pasokan.
Sementara itu Ford Motor Co. telah memperkirakan kehiangan pendapatan sebesar US$2,5 miliar karena kekurangan cip. Alix Partners memperkirakan masalah ini pada akhirnya akan merugikan industri otomotif sebesa US$61 miliar.
LMC mengatakan GM kehilangan 260.000 unit volume sepanjang tahun ini, sedangkan Ford kehilangan lebih dari dua kali lipatnya atau sekitar 630.000 unit. Stellantis NV, pemilik Fiat dan Chrysler, kehilangan 160.000 kendaraan produksi.
Namun terpenting, dari volume yang hilang, hanya 2 perse berasal dari pabrik pikap dan SUV GM, fasilitas produksi yang paling memberikan keuntungan. Sementara itu Ford, volume produksi Ford yang hilang, sebanyak 46 persen berasal dari pabrik pikap dan SUV. Stellantis kehilangan 17 persen dari produksi pikap besar dan SUV.
Baca Juga : Mitsubishi Global Kurangi Produksi, Indonesia? |
---|
Adapun GM akan mulai membawa kembali pabrik SUV kecilnya di Meksiko terlebih dahulu. Satu pabrik di San Luis Potosi, Meksiko, akan melanjutkan produksi pada 31 Mei setelah ditutup selama dua pekan. Sebuah fasilitas di Ramos Arizpe, Meksiko, yang membuat Chevy Blazer kompak dan SUV kecil Chevy Equinox akan dibuka kembali di hari yang sama.