Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengajak masyarakat berpenghasilan menengah ke atas untuk memanfaatkan diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), yang bergulir sejak Maret 2021.
“Ternyata perekonomian kita sangat didorong dengan konsumsi kita. Jadi, buat masyarakat menengah ke atas, mumpung ada pembebasan PPnBM, kita dukung dengan berkonsumsi,” ujar Sandiaga dalam unggahan di akun Instagram miliknya, baru-baru ini.
Dalam keterangan video yang diunggahnya, Sandiaga mengatakan bahwa jutaan masyarakat menggantungkan hidup di industri otomotif. Untuk itu, konsumsi di sektor ini dapat membangkitkan kembali ekonomi, sekaligus mendorong lapangan kerja baru.
“Jutaan masyarakat menggantungkan mata pencahariannya di industri ini dan saya ingin menjadi bagian dalam menyelamatkan lapangan kerja itu,” tulisnya.
Pemerintah merilis insentif fiskal berupa relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) per 1 Maret 2021. Efeknya, sejumlah mobil yang memenuhi syarat mendapatkan potongan harga mulai dari belasan hingga puluhan juta rupiah.
Relaksasi PPnBM ini cukup berbuah manis karena terjadi lonjakan permintaan. Akan tetapi pabrikan belum bisa tersenyum karena masih bergulat dengan pemulihan rantai pasokan, dan mengoptimalkan utilisasi pabrik di tengah pembatasan mobilitas yang masih berlaku.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara ritel Januari–April naik 5,9 persen secara tahunan menjadi 257.953 unit.
Apabila hanya membandingkan bulan April, penjualan mobil melambung tinggi dibandingkan dengan tahun lalu, atau tumbuh 28,3 persen. Hal ini mengingat pada April 2020, industri otomotif mulai tertekan dampak pandemi Covid-19.
Sepanjang April, seluruh merek yang menerima fasilitas PPnBM, kecuali Honda, naik dua digit secara tahunan. Wuling memimpin pertumbuhan dengan 112,2 persen, Mitsubishi 62,3 persen, Toyota 48,7 persen, Suzuki 14,2 persen, dan Daihatsu menanjak 13 persen
Saat ini, ada 29 mobil yang masuk daftar penerima insentif PPnBM. Untuk mendapatkan relaksasi tersebut, mobil patut diproduksi di Indonesia dengan kandungan lokal mencapai 60 persen. Adapun insentif ini menyasar mobil berkapasitas 1.500 cc hingga 2.500 cc.