Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jangan Sampai Mogok, Ini Ciri-ciri V-Belt Motor Matik Mau Putus

V-belt yang putus dapat membahayakan pengendara karena motor dapat berhenti mendadak, meski motor dalam kondisi hidup. Untuk itu, sebaiknya pengendara mengenali ciri-ciri v-belt yang rusak dan mau putus.
Mengisi minyak rem pada sepeda motor. /Suzuki
Mengisi minyak rem pada sepeda motor. /Suzuki

Bisnis.com, JAKARTA – Van belt atau v-belt merupakan salah satu bagian penting pada sepeda motor yang berfungsi sebagai pengantar daya dari mesin ke sistem penggerak. Komponen ini juga diketahui memiliki masa kadaluwarsa.

Dilansir dari laman resmi Suzuki, Senin (3/5/2021), V-belt yang putus dapat membahayakan pengendara karena motor dapat berhenti mendadak, meski motor dalam kondisi hidup. Untuk itu, sebaiknya pengendara mengenali ciri-ciri v-belt yang rusak dan mau putus.

“Pertama, akan muncul bunyi pada bagian boks Continuously Variable Transmission [CVT] yang akan terdengar pada saat akselerasi awal. Selanjutnya, akan terdengar bunyi seperti decitan pada bagian CVT sesaat setelah motor akan dijalankan.”

Kedua, tarikan pada motor akan terasa kaku dan kasar. Umumnya, tarikan motor yang masih normal akan terasa halus dan lancar. Adapun, pada v-belt yang akan putus, tarikan motor terasa keras seperti baru keluar dari rendaman air banjir.

Ketiga, adalah saat motor berada di kecepatan tinggi, jalan akan terasa sulit dan tidak mulus. Muncul rasa seperti kampas kopling sudah mencapai titik penghabisan dan RPM akan mengalami kenaikan, tetapi kecepatan motor tidak mengalami penambahan.

Tanda lain yang sering dijadikan patokan untuk mengetahui kondisi v-belt adalah adanya getaran pada motor. Namun, getaran pada motor yang disebabkan oleh v-belt tidak bisa dijadikan patokan utama karena getaran bisa hilang setelah beberapa saat.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan v-belt mudah putus, meski usia penggunaannya belum terlampau lama. Sebagian besar pengemudi menganggap jarak tempuh adalah penyebab utama, padahal faktanya tidak memengaruhi kondisi v-belt.

Faktor utama penyebab v-belt mudah putus adalah beban kerja pada belt yang terlalu berlebihan. Semisal, saat mesin dalam keadaan yang tidak prima, tetapi motor digunakan pada jalanan yang esktrem maka v-belt akan mengalami penurunan fungsi secara otomatis.

“Berkaitan dengan itu, komponen lain yang juga sering diabaikan padahal memegang peranan yang amat penting adalah pelumas,” tulis Suzuki dalam keterangan resmi. 

Pelumasan pada transmisi gearbox atau CVT merupakan hal yang sangat penting. Terlebih pada motor matik yang memiliki transmisi berbeda dengan motor biasa. Jika proses pelumasan dilupakan, komponen akan seret sehingga v-belt motor menjadi lebih berat.

Jika v-belt menanggung beban yang berat, kondisinya akan semakin memburuk dan mudah putus. Apabila motor terasa lebih berat serta sabuk CVT berkurang dan semakin melar, segera ganti v-belt motor Anda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper