Bisnis.com, JAKARTA — Krisis cip semikonduktor mulai berdampak pada produksi mobil di China. Padahal pelaku industri berharap pasar mobil terbesar di dunia ini dapat menjadi ujung tombak pemulihan global di sektor otomotif.
Adapun produsen mobil di seluruh dunia harus menyesuaikan jalur perakitan karena kekurangan cip. Hal ini disebabkan oleh penundaan manufaktur yang disalahkan oleh beberapa pembuat semikonduktor pada pemulihan yang lebih cepat dari perkiraan pandemi Covid-19.
Volkswagen (VW), produsen mobil asing terbesar di China yang ingin menjual lebih dari empat juta kendaraan di negara itu, mengatakan dampak dari kekurangan itu tetap berlanjut pada kuartal kedua tahun ini.
“Sulit untuk mengukur berapa banyak produksi VW mungkin kehilangan pekan ke pekan atau bahkan bulan ke bulan karena kekurangan cip.” ujar Stephan Woellenstein, kepala Volkswagen China, seperti dikutip Reuters, Senin (19/4/2021).
Woellenstein hadir dalam pameran otomotif Auto Shanghai 2021 dan menjelaskan krisis semikonduktor ini seperti memadamkan kebakaran. “Dalam beberapa kasus, kami telah beralih ke cip lain sehingga kami berganti pemasok," katanya.
China pada tahun lalu mencatat penjualan 25 juta unit kendaraan bermotor. Hal ini menjadi secercah harapan bagi pembuat mobil, termasuk Volkswagen dan General Motors.
Namun, China juga merupakan tempat di mana berita tentang kekurangan cip mobil pertama kali muncul tahun lalu. Kekurangan itu diperburuk oleh kebakaran di pabrik cip Renesas Electronics di Jepang pada Maret 2021.
Pada 2019, grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor US$429 miliar, menurut McKinsey, dengan NXP Semiconductor, Infineon Jerman, dan Renesas di antara pemasok utama untuk sektor ini.
Produsen mobil, termasuk Nissan Motor, Ford Motor, dan Nio mengatakan mereka memangkas produksi karena kekurangan pasokan cip.
Li Shaohua, pejabat senior di Asosiasi Produsen Mobil Cina, mengatakan kekurangan pasokan cip menghantam produksi mobil sebesar 5 persen hingga 8 persen dalam dua bulan pertama tahun ini
“Kami memperkirakan dampaknya akan berkurang mulai kuartal ketiga tahun ini,” kata dia.
Akibatnya, Asosiasi Dealer Mobil Cina, memperkirakan inventaris mobil di negara itu akan terus menurun karena kekurangan chip semikonduktor menghantam produksi mobil secara keseluruhan. “Pasokan beberapa model mobil mungkin tidak dapat memenuhi permintaan,” tutur Shaohua.