Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkah PPnBM, IKM Komponen Otomotif Mulai Pulih

Setelah pemberlakuan PPnBM untuk mobil tertentu penjualan komponen otomotif telah kembali ke level 70-80 persen sebelum pandemi Covid-19.
Ilustrasi perakitan mobil. /Bisnis.com
Ilustrasi perakitan mobil. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian menyebut kondisi industri komponen otomotif mulai menunjukkan tren positif pasca adanya kebijakan diskon pajak pembelian mobil.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan sebelum terjadi pandemi Covid-19 IKM komponen otomotif mencatat penjualan yang tinggi.

Sayangnya, setelah terjadi pandemi penjualan tinggal 20 persen dari kondisi sebelum pandemi. Adapun tahun ini sampai Maret sebelum PPnBM penjualan sebesar 40-50 persen dari level normal. 

"Namun, setelah adanya regulasi PPnBM penjualan naik menjadi 70-80 persen tetapi belum 100 persen sebelum ada pandemi," katanya kepada Bisnis, Senin (19/4/2021).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan industri otomotif merupakan salah satu sektor yang mampu berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.

Agus optimistis industri otomotif ini dapat memacu untuk upaya pemulihan ekonomi nasional. Sebab, industri otomotif banyak melibatkan pelaku usaha di dalam negeri dari sektor hulu sampai hilir.

Dalam program Making Indonesia 4.0 yang diluncurkan Presiden Jokowi pada 2018 lalu, industri kendaraan bermotor nasional juga ditargetkan menjadi pemain global dan ekspor hub kendaraan bermotor baik untuk kendaraan berbasis bahan bakar minyak (internal combustion engine/ICE) maupun kendaraan listrik (electrical vehicle/EV).

"Namun demikian, karena kita masih di dalam masa pandemi kita harus tetap waspada terhadap pandemi ini. Kita harus gas dan rem dalam upaya penanganan kesehatan dan ekonomi. Jadi, kita harus jaga agar kesehatan aman dan ekonomi bisa bergerak maju," ujarnya.

Agus menyebutkan, meskipun digempur pukulan pandemi Covid-19, industri otomotif mampu menyumbang ke PDB nonmigas sebesar 4,24 persen sepanjang 2020.

Sementara itu, ekspor produk otomotif untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih termasuk komponennya mencapai Rp65,99 tirliun. Dari total nilai tersebut, sekitar Rp41,86 triliun merupakan ekspor kendaraan jenis completely build up (CBU) dari Indonesia ke lebih dari 80 negara.

Saat ini, tercatat ada 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang ada di Indonesia. Sementara itu terdapat 22 pabrikan dengan didukung sebanyak 1.500 industri komponen (tier 1,2, dan 3) dan lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut. 

Bahkan, sektor otomotif mampu menyumbang sebesar 10 persen terhadap PDB sektor industri, atau 25 persen terhadap PDB sektor industri apabila memasukkan ekosistem kendaraan bermotor.

Nilai investasi mereka menyentuh hingga Rp71,35 triliun, dengan total kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun dan penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 38.000 orang. Lebih dari 1,5 juta orang juga bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.

Agus membeberkan, kinerja produksi kendaraan bermotor roda empat atau lebih pada periode Januari-Februari 2021 tercatat sebesar 152.000 unit, dengan penjualan pabrik ke dealer atau wholesales sebesar 102.000 unit untuk periode yang sama. Capaian positif ini tidak terlepas peran dari implementasi kebijakan insentif fiskal yang diluncurkan oleh pemerintah.

”Dalam rangka mendorong penjualan kendaraan bermotor produksi dalam negeri, pemerintah memberikan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) mulai 1 Maret sampai 31 Desember 2021 untuk kendaraan bermotor roda empat dengan kapasitas mesin sampai 1.500 CC, dan mulai 1 April relaksasi tersebut telah diperluas sampai dengan kapasitas mesin 2.500 CC,” paparnya.

Sampai Maret 2021, dari dampak kebijakan insentif tersebut, telah terjadi peningkatan purchase order cukup signifikan untuk kendaraan roda empat dengan kapasitas mesin sampai 1.500 CC, yaitu sebesar 190 persen dibandingkan penjualan Februari 2021. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper