Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan mobil Suzuki sepanjang Maret 2021 dikatrol kebijakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) nol persen.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ritel (dari dealer ke konsumen) Suzuki pada Maret mencapai 8.179 unit. Angka ini naik 59,4 persen dibanding ritel Februari sebesar 5.132 unit.
Sedangkan penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) tercatat sebanyak 8.669 unit. Angka ini naik 88,5 persen dibandingkan dengan Februari, yakni 4.600 unit.
Penjualan mobil Suzuki yang mendapatkan relaksasi PPnBM nol persen seperti Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7 membukukan kenaikan penjualan ritel yang cukup signifikan. Ertiga misalnya, naik sebesar 377 persen secara bulanan, sedangkan XL7 naik 324 persen.
Model lain, meskipun tidak mendapatkan insentif PPnBM, juga tercatat mengalami peningkatan. New Suzuki Carry naik 115 persen, Suzuki Karimun Wagon R 114 persen, Suzuki Ignis 135 persen, Suzuki APV 101 persen, Suzuki Baleno 132 persen, dan Suzuki Jimny 143 persen.
"Khusus untuk Suzuki Jimny tergantung pasokan, bukan karena demand yang memang masih inden," kata Donny Ismi Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales kepada Tempo, Kamis (15/4/2021).
Kendati demikian, penjualan kuartal I/2021 Suzuki secara tahunan masih mengalami kontraksi. Suzuki melaporkan penjualan sebanyak 19.503 unit atau turun 23,3 persen.
Penurunan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja pasar otomotif secara nasional. Mengutip data Gaikindo, penjualan ritel kuartal I/2021 sebanyak 178.450 unit atau turun 18,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan dengan posisi Februari di mana, pengiriman mobil baru ke konsumen merosot 57,4 persen secara tahunan.
Secara umum, hampir seluruh pabrikan otomotif masih mengalami kontraksi. Dalam jajaran 10 besar merek dengan penjualan terbanyak per Maret 2021, penurunan penjualan paling banyak dialami oleh Honda, yakni 34,2 persen.