Bisnis.com, JAKARTA — Toyota Indonesia mempertegas komitmennya untuk menjalankan produksi kendaraan elektrifikasi hibrida atau hybrid electric vehicle mulai 2022.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengatakan bahwa tahun depan perusahaan akan memproduksi kendaraan HEV di pabrik Toyota di Karawang, Jawa Barat.
“Tidak hanya untuk pasar domestik, tetapi juga sebagai basis ekspor kendaraan elektrifikasi ke mancanegara,” ujarnya dalam konferensi pers daring perayaan 50 Tahun Toyota Indonesia, Jumat (9/4/2021).
Warih menambahkan bahwa khusus untuk bisnis ekspor, Toyota Indonesia akan memperluas cakupan pasar ke negara-negara yang memiliki perjanjian dagang bebas atau FTA dengan Indonesia.
Toyota Indonesia mulai memperkenalkan teknologi elektrifikasi sejak 2009 dengan menghadirkan Prius plug-in hybrid (PHEV). Sejak saat itu, Toyota terus memenuhi segmen elektrifikasi di Tanah Air.
Toyota saat ini tercatat memiliki 10 model pilihan elektrifikasi, mulai dari hibrida, PHEV, dan mobil listrik baterai. Model-model itu antara lain Prius PHEV, Camry Hybrid, Corolla Cross Hybrid, Corolla Altis Hybrid, Alphard Hybrid, dan Lexus UX 300e.
Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandi menuturkan bahwa sampai dengan Februari 2021, perusahaan telah menjual lebih dari 4.000 unit kendaraan listrik. Jumlah ini diperkirakan meningkat seiring bertambahnya lini produk elektrifikasi dari Toyota.
Dia mengatakan bahwa meski angka penjualan kendaraan listrik belum signifikan, Toyota telah berupaya untuk mulai membangun ekosistem mobil listrik, mulai dari penjualan hingga layanan purnajual.
“Yang kami siapkan adalah bagaimana dealer, baik tenaga penjual ataupun yang utamanya lagi adalah mekanik di workshop. Selain itu, mulai dari peralatan, keahlian, training, dan sebagainya sudah disiapkan,” ujar Anton.
Dia menambahkan bahwa ke depan Toyota Indonesia akan mulai mempersiapkan masalah daur ulang yang sejauh ini telah dipikirkan oleh perusahaan. Toyota bahkan telah membahas proses daur ulang baterai dengan prinsipal serta melibatkan perguruan tinggi terkait.