Bisnis.com, JAKARTA — President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura mengungkapkan keinginan perusahaan untuk produksi mobil listrik di Indonesia.
Nakamura menyatakan bahwa tren mobilitas global menunjukkan pergeseran secara perlahan dari kendaraan konvensional menuju elektrifikasi. Isu peralihan teknologi ini pun menjelma sebagai bahan diskusi di berbagai negara.
“Sehingga tentunya MMKSI bersama Mitsubishi Motors Corporation [MMC] berharap kami bisa memproduksi kendaraan tersebut di Indonesia,” kata Nakamura dalam jumpa pers daring, Selasa (6/4/2021).
Nakamura menambahkan bahwa diperlukan kebijakan dari pemerintah untuk merealisasikan keinginan tersebut. Hal itu bertujuan agar pelaku industri dapat mengimplementasikan serta mempersiapkan diri untuk melakukan produksi kendaraan listrik di Tanah Air.
Komitmen Mitsubishi untuk memproduksi kendaraan listrik di Indonesia sempat disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang saat berkunjung ke Jepang, Maret 2021.
Menperin menyebutkan bahwa Mitsubishi akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi Mitsubishi Xpander tipe hybrid dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). Terkait hal itu pabrikan mobil asal Jepang ini akan menambah investasi sebesar Rp11,2 triliun pada 2025.
“Mereka memberikan komitmen kepada kami bahwa pada akhir 2025 akan ada penambahan investasi sebesar Rp11,2 triliun, sehingga terjadi peningkatan kapasitas dari 220.000 menjadi 250.000 unit,” ujar Agus Gumiwang.
Agus menuturkan bahwa Mitsubishi akan mengembangkan dua model kendaraan, yakni Xpander hybrid dan plug-in hybrid. Pengembangan kedua model itu bakal ditujukan menjadi produk ekspor Indonesia.
“Mitsubishi berencana untuk mengembangkan dua model baru, yakni Xpander hybrid atau plug-in hybrid dan satunya akan diarahkan menjadi produk ekspor,” pungkasnya.
Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dalam laporan keuangan kuartal pertama tahun fiskal 2020 menyebutkan bahwa Xpander Hybrid akan dipasarkan di Asia Tenggara pada 2023.