Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membagikan momen saat menjajal kendaraan listrik dari Toyota dalam pembukaan proyek EV Smart Mobility di Nusa Dua, Bali, Rabu (31/3/2021).
“Kendaraan elektrik yang ramah lingkungan di destinasi wisata. Membuka suatu harapan baru, pariwisata yang berbasis kualitas dan berkelanjutan,” tulis Sandiaga Uno, dalam keterangan foto yang diunggahnya di Instagram.
PT Toyota Astra Motor bersama dengan 13 perusahaan meluncurkan proyek EV Smart Mobility, sebuah ekosistem yang terintegrasi bagi masyarakat di Nusa Dua, Bali, untuk merasakan pengalaman menggunakan kendaraan elektrifikasi.
Dalam proyek ini, Toyota menyiapkan 3 model kendaraan elektrifikasi dengan jumlah total 30 unit yang terdiri atas 20 unit Toyota Coms berbasis battery electric vehicle (BEV), 5 unit Toyota C+pod (BEV), dan 5 unit Toyota Prius plug-in hybrid electric vehicle (PHEV)..
Mobil listrik murni berbasis baterai Toyota Coms dan C+pod dapat digunakan oleh masyarakat dan turis di dalam kawasan The Nusa Dua Bali dan sekitarnya. Adapun, Prius PHEV digunakan ulang-alik atau pulang pergi ke Bandara Ngurah Rai dan dapat digunakan berkeliling di wilayah Bali.
“Saya apresiasi langkah dari PT Toyota Astra Motor bersama ITDC yang telah mempersiapkan dan membangun konsep Electric Vehicle Ecotourism di kawasan Nusa Dua, Bali. Sebelumnya Toyota membangun konsep yang serupa di Kota Okinawa, Jepang dan Kota Bangkok, Thailand,” ujar Sandiaga.
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno menjajal dua BEV dari Toyota, yakni Coms dan C+POD. Bicara soal spesifikasi, bentuk Toyota Coms sekilas mirip Toyota i-Road. Model ini sebelumnya pernah di pamerkan di Indonesia. Namun, i-Roads hanya menggunakan tiga roda, sementara Coms dibekali empat roda.
Toyota Coms dirancang oleh Toyota Auto Body sebagai alat transportasi dengan jarak terbatas dan pada kawasan tertentu. Hal ini terlihat dari kemampuan jelajah Coms yang mencapai sekitar 50 kilometer dalam sekali pengisian daya.
Coms digerakkan oleh motor listrik tunggal yang terletak di roda belakang. Motor listrik ini mampu menghasilkan daya 6,8 ps dan torsi maksimum 40 Nm. Mobil listrik mungil ini dapat melaju hingga 60 km per jam, dengan beban bagasi 30 kg.
Menurut situs resmi toyota-body.co.jp, biaya setrum baterai Coms hingga penuh mencapai 120 yen atau setara Rp16.421, atau rata-rata 2,4 yen per kilometer. Di Jepang, tarif listrik adalah 23 yen setara Rp410 per kWh. Baterai Toyota Coms dapat diisi ulang dengan waktu 6 sampai dengan 7 jam hingga penuh.
Sementara itu, C+pod merupakan mobil listrik berbasis baterai (BEV) berkonfigurasi dua kursi, yang dirancang sebagai opsi mobilitas jarak dekat. Selain itu, C+pod juga ditujukan untuk pengguna korporat, komunitas perkotaan atau pegunungan.
C+pod memiliki bodi kompak berukuran panjang 2.490 mm, lebar 1.290 mm, dan tinggi 1.550 mm. Dengan radius putar minimum 3,9 meter, C+pod mampu menavigasi sudut tajam jalanan yang sempit dan meminimalkan pengoperasian saat parkir.
Mobil kompak ini dibekali motor listrik 1RM (motor listrik magnet permanen) berdaya maksimum 9,2 kW atau setara 12,3 hp dan torsi maksimum 56 Nm. C+pod memiliki kecepatan maksimum 60 km/jam, yang diperkuat baterai lithium ion berkapasitas 51 Ah / 177,6 Volt / 9,06 kWh.