Bisnis.com, JAKARTA — Rencana produsen smartphone asal China, Xiaomi membuat mobil listrik semakin santer terdengar.
Perusahaan dikabarkan akan menggunakan pabrik Great Wall Motor Co Ltd.
Kedua perusahaan berencana untuk mengumumkan kemitraan secepatnya minggu depan, kata salah satu sumber kepada Reuters. Namun, baik Xiaomi maupun Great Wall menolak berkomentar.
Adapun rencana Xiaomi memasuki pasar mobil listrik muncul ketika perusahaan berupaya mendiversifikasikan pendapatan dari bisnis smartphone. Meskipun bisnis ponsel pintar adalah tulang punggung pendapatan perusahaan, margin keuntungan yang didapatkan sangat tipis.
Apalagi kini bisnis smartphone dihantam krisis kekurangan cip global dan melaporkan pendapatan kuartalan di bawah perkiraan pasar.
Langkah ini juga dilakukan dengan latar belakang para produsen mobil dan perusahaan teknologi bekerja sama untuk mengembangkan kendaraan yang lebih cerdas dengan teknologi seperti kabin pintar dan teknologi mobil otonom.
Penyedia mesin pencari Cina, Baidu Inc, mengatakan pada bulan Januari pihaknya berencana untuk membuat kendaraan listrik menggunakan pabrik mobil milik Geely - produsen mobil dengan aspirasi untuk menawarkan konsultasi teknik dan pembuatan kontrak.
Reuters juga telah melaporkan ambisi serupa dari raksasa Apple Inc dan Huawei Technologies Co Ltd.
Pendiri dan kepala eksekutif Xiaomi, Lei Jun, percaya keahlian perusahaan dalam pembuatan perangkat keras akan membantu mempercepat desain dan produksi kendaraan listrik, kata salah satu orang.
Di samping smartphone, Xiaomi membuat lusinan perangkat yang terhubung ke internet termasuk skuter, pembersih udara, dan penanak nasi.
Perusahaan berencana untuk meluncurkan kendaraan listrik pertamanya sekitar tahun 2023, kata salah satu orang.
Ini akan memungkinkan mobilnya terhubung dengan perangkat lain di dalam ekosistem produknya.
Sementara itu, kabar tersebut membuat harga saham perusahaan teknologi tersebut melonjak sebanyak 6,71 persen pada perdagangan Jumat pagi, 26 Maret 2021, setelah Reuters melaporkan rencana tersebut.
Saham Great Wall di Hong Kong juga naik lebih dari 8 persen dan saham di Shanghai naik lebih dari 7 persen.