Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China hingga AS, Merek Otomotif yang Kalah Bersaing di Indonesia

Dua merek China, Chery dan Geely hengkang karena tidak mampu mengatrol volume penjualan.
Mobil Chery. /wikipedia
Mobil Chery. /wikipedia

China Mencari Peruntungan

Bisnis.com, JAKARTA — Jauh sebelum Wuling tiba di Indonesia, pasar otomotif sempat diisi oleh beberapa lini model pabrikan asal China. Namun nasibnya naas karena akhirnya terlindas pabrikan Jepang. 

Mundur jauh ke tahun 2006, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) memboyong merek Chery yang mengusung konsep mobil perkotaan. Lima tahun setelahnya atau 2011, IMAS 2011 menghentikan pemasaran mobil Chery karena penjualan yang terus merosot sehingga sulit meningkatkan penetrasi pasar.

Komisaris PT IMAS saat itu, mendiang Gunadi Sindhuwinata, mengakui Indomobil telah membekukan importasi seluruh model Chery mulai tahun 2011 dan hanya tinggal menghabiskan stok mobil China tersebut dari gudang.
 
“Statusnya kami freeze [bekukan] dahulu mulai tahun ini. Sebagai layaknya perusahaan, kami tak ingin bekerja sosial tapi kami ingin bekerja sepenuhnya untuk Indomobil guna mendapatkan return yang sepadan. Kalau respons masyarakat berbeda [soal Chery], kami semestinya tahu diri,” ujarnya kepada Bisnis kala itu.

Kemudian pada 2012, Chery International, kembali masuk pasar Indonesia dengan menunjuk mitra bisnis baru, yakni PT Chery Mobil Indonesia sebagai agen tunggal pemegang merek.
 
Sama seperti sebelumnya, umur Chery tidak bertahan lama. Padahal bersama CMI, Chery sempat berbicara mengenai investasi di Indonesia. 

Akan tetapi nasib berkata lain. Chery undur diri tanpa pamit. Penjualan terakhir mobil ini tercatat pada 2014. 

Setelah Chery, giliran Geely mencoba peruntungannya pada 2010. Namun, perjalanan PT Geely Mobil Indonesia (GMI) jauh lebih singkat. Geely resmi menutup penjualan pada 2016.
 
Keterpurukan Geely dimulai ketika memasuki 2013. Saat itu, penjualannya berada di bawa 500 unit. Sampai dengan tahun 2016, Geely terpaksa harus menutup bisnisnya di Indonesia karena tidak meraup penjualan.
 
Pada 2017, Geely membeli saham Proton, perusahaan mobil asal Malaysia, sebanyak 49,9 persen. Langkah ini diambil agar Geely mendapat akses teknologi Lotus, merek sport car asal Inggris. Bisa jadi Geely akan berkolaborasi dengan Proton dan kembali ke Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper