Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China hingga AS, Merek Otomotif yang Kalah Bersaing di Indonesia

Di balik dominasi otomotif Jepang di Indonesia, ada dua merek asal Jepang yang tidak mampu bertahan.
Pekerja membersihkan gedung perkantoran di dekat logo Nissan di Jakarta, Sabtu (6/6/2020). /Bisnis-Dedi Gunawan
Pekerja membersihkan gedung perkantoran di dekat logo Nissan di Jakarta, Sabtu (6/6/2020). /Bisnis-Dedi Gunawan

Jepang yang Tak Mampu Bertahan

Bisnis.com, JAKARTA — Sebelum ada Wuling, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), 10 besar penguasa pasar roda empat dan lebih di Indonesia selalu pabrikan Jepang. Sebut saja merek seperti Toyota, Honda, Mitsubishi, Suzuki, Nissan, hingga Mazda yang sudah akrab di telinga orang Indonesia. 

Namun nyatanya tidak semua merek Jepang mampu bertahan. Selain membawa merek Nissan, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) sempat membawa merek premium Nissan, Infinitty ke Indonesia. 

Tidak seperti mobil asal Jepang lain, sejak tahun 2014, penjualan Infiniti tak mampu menyentuh 10 unit. Pada 2014 mobi ini hanya mampu terjual 8 unit, 2015 sebanyak 9 unit, dan 2016 cuma satu unit. Merek asal Jepang ini lantas menyerah dan tutup pada tahun 2018.

Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI) saat itu, Eiichi Koito, mengatakan, perusahaan saat ini tidak akan menjual produk baru Infiniti. Namun, tidak tertutup kemungkinan di masa depan, NMI kembali memasarkan Infiniti ketika pasar kendaraan mewah lebih berkembang.

“Kami sekarang tidak menjual produk baru, tapi tetap melanjutkan layanan purnajual. Kami tidak bisa bicara ke depan, tergantung konsumen,” ujarnya pada September 2018. 

Infiniti pertama kali diperkenalkan di Tanah Air pada 2011. Infiniti tercatat pernah memiliki satu jaringan dealer yang terletak di daerah Pondok Indah. Namun, saat ini dealer tersebut tidak lagi beroperasi dan telah berganti menjadi merek lain.

Masih di bawah bendera NMI, mobil Jepang lain yang gagal bertahan adalah Datsun. Pada tahun lalu, NMI secara resmi mengumumkan penghentian aktivitas pabriknya di Indonesia. Produksi Datsun yang sebelumnya dikabarkan akan dipertahankan pada akhirnya juga ikut dihentikan. 

Head of Communication NMI Hana Maharani yang memastikan model-model Datsun juga sudah tidak diproduksi lagi, seiring dengan penutupan pabrik Nissan. “Sudah tidak diproduksi lagi,” ujar Hana kepada Bisnis, Senin, 23 Maret 2020. 

Nissan mulai memproduksi Datsun Go Panca, dan Datsun Go+ pada September 2014. Peluncuran yang dihadiri CEO Nissan Carlos Ghosn kala itu ditasbihkan sebagai tanda kebangkitan kembali merek Nissan di Indonesia. 

Datsun Go Panca berkapasitas 5 penumpang mengisi ceruk LCGC dan bersaing dengan Daihatsu Ayla, Toyota Agya, Brio Satya, dan Suzuki Wagon R. Adapun Go+ bersaing dengan Calya dan Daihatsu Sigra.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Sebelumnya
Merek AS Tinggal Cerita
Halaman Selanjutnya
China Mencari Peruntungan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper