Merek AS Tinggal Cerita
Bisnis.com, JAKARTA — Pada akhir tahun lalu Chevrolet menjadi penutup kisah romantis pasar otomotif Indonesia dengan Amerika Serikat. Merek yang berada di bawah naungan General Motors (GM) ini akhirnya menyerah dan mengikuti langkah Ford untuk berhenti mengirimkan mobil ke negara ini.
Sebelum Chevrolet, GM pernah eksis di Indonesia dengan produk Opel Blazer pada tahun 1990-an. Kala itu, General Motors memilih Opel karena produknya lebih banyak menarik perhatian masyarakat, sebut saja Opel Vectra.
Opel Blazer diproduksi PT General Motors Buana Indonesia dan dijual pertama kali pada tahun 1996. Namun, kiprah Opel mulai meredup pada tahun 2005 dan menutup pabriknya.
General Motors (GM) melepas kepemilikan merek Opel ke PSA Group karena gagal mencapai target balik modal pada 2016. Kesepakatan ini terjadi berkat dana 2,3 miliar dolar AS yang disodorkan PSA Group ke Detroit.
Setelah Opel harus menutup kisah manis di Indonesia, Ford seperti menjadi raja mobil AS di Indonesia. Namun ternyata umurnya pun tak kekal.
PT Ford Motor Indonesia mengumumkan mundur dari seluruh kegiatan operasi di Indonesia pada semester kedua 2016. Langkah tersebut termasuk menutup dealer dan menghentikan penjualan serta impor resmi semua kendaraan.
Managing Director Ford Motor Indonesia Bagus Susanto, dalam keterangan tertulis di laman resmi Ford, menyatakan bahwa tidak ada opsi lain bagi Ford untuk bertahan di Indonesia.
“Setelah mempelajari setiap opsi yang memungkinkan, jelas bagi kami bahwa tidak ada jalur menuju keuntungan yang berkesinambungan bagi kami di Indonesia. Oleh karena itu, kami akan menghentikan seluruh operasi di Indonesia sebelum akhir 2016 dan mengonsentrasikan sumber daya yang ada di tempat lain,” kata Bagus.
Harapan kiprah pabrikan mobil asal AS di Indonesia pun bergelayut pada Chevrolet. Akan tetapi merek ini pun resmi angkat kaki dari Indonesia pada tahun lalu, setelah GM selaku agen pemegang merek, merilis surat perpisahan di situs resmi Chevrolet.
Dalam surat yang dikutip dari laman resmi chevrolet.co.id, GM akan menghentikan penjualan kendaraan baru pada akhir Maret 2020. Namun, mereka memastikan tidak akan menghentikan layanan purnajual.
Pada Oktober 2019, GM telah menegaskan akan menghentikan penjualan kendaraan di Indonesia pada akhir Maret 2020. Perusahaan akan tetap melayani purnajual untuk produk Chevrolet yang telah dipasarkan di Tanah Air.
Presiden GM Asia Tenggara Hector Villarreal mengatakan keputusan tersebut dilakukan setelah meninjau secara komprehensif potensi rencana bisnis GM di Indonesia.
“Secara global, GM mengambil tindakan tegas untuk memfokuskan modal dan sumber daya. Keputusan sulit ini konsisten dengan strategi untuk fokus pada pasar di mana ada jalur yang jelas menuju profitabilitas berkelanjutan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel