Bisnis.com, JAKARTA — PT Toyota Astra Motor (TAM) memperkiarkan akan ada konsumen yang tidak kebagian fasilitas PPnBM nol persen, meskipun telah melakukan pemesanan pada Maret–Mei.
Agen pemegang merek Toyota di Indonesia ini tengah menghadapi tantangan memenuhi permintaan karena kurangnya pasokan dari pabrik.
Vice President Director TAM Henry Tanoto mengatakan bahwa pabrik Toyota masih melakukan penyesuaian di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu tidak bisa serta merta meningkatkan produksi seiring dengan tingginya animo masyarakat di tengah pemberlakuan PPnBM nol persen.
"Sekarang ini salah satu yang menjadi PR [pekerjaan rumah] kita, bagaimana manufacturing catching up dengan demand yang tinggi. Kami maklumi, pabrik perlu waktu untuk adjust," katanya dalam diskusi virtual, Selasa (23/3/2021).
Henry melanjutkan bahwa tarif PPnBM yang berlaku akan sesuai dengan waktu penerimaan mobil oleh konsumen. Artinya meskipun telah melakukan pemesanan pada tiga bulan pertama insentif PPnBM, tetapi unit diterima konsumen pada Juni 2021, maka konsumen dikenakan tarif PPnBM yang berlaku pada periode tersebut.
"Misalnya ada penumpukan permintaan, kemudian batas waktu habis, sampai Mei, konsumen dapat di Juni. Jadi ikut harga [tarif PPnBM] yang sesuai di bulan itu," kata Henry.
Seperti diketahui, pemerintah membagi tiga tahapan pemberlakuan insentif PPnBM. Pada tiga bulan pertama, atau Maret–Mei, pajak barang mewah mobil tertentu 100 persen ditanggung pemerintah. Kemudian pada Juni–Agustus, insentif dikurangi menjadi 50 persen.
Pada tahap terakhir, atau September–November, pemerintah hanya menanggung 25 persen PPnBM. Dengan demikian konsumen menanggung 75 persen sisanya.
Sementara itu, satu model yang paling mendapatkan animo tertinggi dari kebijakan PPnBM nol persen adalah Toyota Vios. TAM mencatat per 22 Maret 2021, pemesanan sedan tersebut naik lebih dari 500 persen secara bulanan atau menjadi 459 unit.
Adapun selain Vios, dua model Toyota lain, yakni Avanza dan Rush yang juga menikmati fasilitas PPnBM nol persen dari pemerintah yang berlaku sejak Maret hingga Mei 2021. Pada periode yang sama pemesanan Avanza naik 130,3 persen secara bulanan menjadi 5.714 unit dan Rush naik 163,4 persen menjadi 7.725 unit.