Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isuzu Panther Tak Lagi Diproduksi, Layanan Suku Cadang Dijamin Aman

Kabar mengenai berakhirnya produksi Isuzu Panther dimulai sejak awal 2020.
Isuzu Panther LV FF K /ISUZU
Isuzu Panther LV FF K /ISUZU

Bisnis.com, JAKARTA — PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) memastikan layanan purnajual bagi pemilik Isuzu Panther akan tetap tersedia meski produksi mobil yang pernah ditahbiskan menjadi ‘rajanya diesel’ itu resmi dihentikan.

“Pengguna Isuzu Panther tidak perlu khawatir mengenai perawatannya karena Isuzu Indonesia akan tetap melayaninya,” ujar Marketing Division Head IAMI, Attias Asril, dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/2/2021).

Dengan berakhirnya kisah Panther, Attias mengungkapkan bahwa perusahaan akan fokus pada kendaraan komersial dengan line up, seperti Isuzu D-Max, Isuzu Elf, Isuzu Traga, dan Isuzu Giga. Selain itu, perusahaan akan meluncurkan dua model baru pada tahun ini.

Kabar mengenai berakhirnya produksi Isuzu Panther dimulai sejak awal 2020. Saat itu, Isuzu telah mengirimkan sinyal untuk mengakhiri riwayat model Panther ketimbang mengembangkannya agar lolos standar emisi Euro 4.

Isuzu Panther diketahui hanya diproduksi dan dipasarkan di Indonesia. Filipina adalah negara terakhir yang memasarkan Panther dengan nama lain Crosswind, menyusul penerapan standar emisi Euro 4 di negara tersebut sejak awal 2018.

Selama perjalanannya di Indonesia, Isuzu mencatat bahwa Panther membukukan penjualan sebanyak 433.117 unit, termasuk minibus dan pikap.

After Sales Service Division Head Astra Isuzu Heri Wasesa mengatakan pihaknya menjamin suku cadang mobil Panther masih tetap diproduksi selama delapan tahun ke depan, karena menjadi kewajiban pabrikan.

Dia menambahkan bahwa suku cadang Panther akan tetap diproduksi selama permintaanya masih tinggi. Di sisi lain, jumlah kendaraan yang masuk ke bengkel resmi Isuzu juga masih menyisakan kendaraan tahun 1990-an hingga 2000-an awal.

“Mobil Isuzu yang umurnya 20 tahun masih rutin masuk ke bengkel kami, ketersediaan spare part rasanya tidak perlu dikhawatirkan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper