Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lexus Melaju Kencang di Semester Kedua 2020

Lexus mengumumkan penjualan global mobilnya sepanjang 2020 mengalami penurunan akibat pasar yang menghadapi tekanan pandemi Covid-19, meski pada paruh kedua tahun tersebut mencatatkan kenaikan.
Lexus LS 2021. /LEXUS
Lexus LS 2021. /LEXUS

Bisnis.com, JAKARTA - Lexus mengumumkan penjualan global mobilnya sepanjang 2020 mengalami penurunan akibat pasar yang menghadapi tekanan pandemi Covid-19, meski pada paruh kedua tahun tersebut mencatatkan kenaikan.

"Penjualan global untuk Januari-Desember 2020 mencapai 718.715 unit atau turun 6 persen dari tahun sebelumnya," Lexus dalam siaran pers, Senin (1/2/2021).

Penjualan untuk Januari-Juni berjumlah sekitar 304.000 unit atau anjlok 16 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya karena dampak penyebaran Covid-19.

Adapun pada Juli-Desember 2020, penjualan Lexus mencapai 415.000 unit atau meningkat 2 persen dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini sama dengan periode tahun sebelumnya.

Laju kenaikan penjualan Lexus tersebut didorong oleh model ES dan RX, IS, dan LS baru, yang mulai dijual pada musim gugur 2020.

Presiden Lexus International / Chief Branding Officer Lexus Koji Sato menyampaikan penghargaan kepada pelanggan di seluruh dunia serta kepada semua anggota tim yang terlibat dalam penjualan, produksi, dan pengembangan.

"Dan kepada semua orang yang melakukan yang terbaik untuk memenuhi tanggung jawab saat menghadapi berbagai kesulitan, ketahuilah bahwa Anda sangat menghormati saya," ujarnya.

Berdasarkan wilayah, penjualan tahunan kumulatif di China menandai titik tertinggi sepanjang masa, menarik penjualan global ke depan.

Hasil penjualan Januari-Desember 2020 menurut wilayah utama adalah sebagai berikut :

- Amerika Utara, 297.000 unit, menurun 9 persen
- China (termasuk Hong Kong), 225.000 unit, meningkat 11 persen.
- Eropa, 71.000 unit, menurun 19 persen
- Jepang, 49.000 unit, menurun 21 persen
- Timur Tengah, 27.000 unit, menurun 18 persen
- Asia Timur, 32.000 unit, menurun 8 persen


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper