Bisnis.com, JAKARTA – Produsen kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, Tesla dikabarkan akan mengunjungi pemerintah Indonesia pada Januari 2021, terkait dengan tindak lanjut ajakan investasi di dalam negeri.
Selain ajakan investasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), Presiden Jokowi juga menawarkan Indonesia sebagai lokasi bantalan peluncuran atau launching pad untuk Space X, perusahaan antariksa milik Elon Musk.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan bahwa pemerintah akan mengoptimalkan kunjungan tersebut guna menguatkan kemauan Tesla untuk berinvestasi di dalam negeri.
“Tesla akan mengirim timnya awal Januari 2021 ke Indonesia. Kami akan berupaya sedemikian rupa agar Tesla bisa melakukan investasinya di Indonesia,” ujarnya dalam Konferensi Pers Akhir 2020, Senin (28/12/2020).
Indonesia, sebagai salah satu negara pemilik cadangan Nikel terbesar di dunia, memang masuk dalam radar industri kendaraan listrik global. Nikel sangat dibutuhkan industri baterai kendaraan listrik karena kontribusinya mencapai 40 persen dari harga KBLBB.
Mengutip Data US Geological Survey, dari 80 juta metrik ton cadangan nikel dunia, sebanyak 4 juta metrik ton ada di Indonesia. Jumlah ini menempatkan Indonesia di peringkat keenam sebagai negara dengan deposit nikel terbesar di dunia.
Baca Juga
Tak heran jika Tesla menaruh perhatian besar kepada Indonesia. Pasalnya, pabrikan yang berbasis di Palo Alto, California, Amerika Serikat ini berambisi mendapatkan lebih banyak nikel untuk mendukung rencana pasokan baterainya yang ambisius.
Sejalan dengan ambisinya itu, perusahaan juga berupaya membangun sel baterai secara mandiri. Sejauh ini, Tesla membeli komponen baterainya dari Panasonic dan CATL.
Di sisi lain, peluang Indonesia untuk mendapatkan kucuran investasi Tesla sepertinya tidak mudah. Ada Thailand dan India yang jauh-jauh hari telah bermanuver mendekati perusahaan kendaraan listrik terbesar di dunia itu.
Dengan persaingan tersebut, Indonesia diprediksi akan menaruh karpet merah untuk menyambut Tesla pada awal tahun ini. Dengan harapan, daftar investasi ke industri kendaraan listrik kian bertambah.
Menurut data Kementerian Perindustrian, ada tiga investasi terkait kendaraan listrik, yakni Hyundai Motor Corporation, PT Honda Prospect Motor, dan Toyota Group. Total investasi tersebut diprediksi mencapai Rp54,7 triliun jika terealisasi.
Selain kendaraan listrik, ada juga investasi baterai kendaraan dari PT International Chemical Industry (ABC) senilai Rp207,5 miliar. Investasi ini akan menghasilkan fasilitas produksi baterai kendaraan listrik sebanyak 25 juta unit per tahun atau 256 Megawatt Hour per tahun.
Potensi investasi juga datang dari LG Chem dan Hyundai senilai US$2,1 miliar yang akan direalisasikan pada 2023. Sementara itu, PT Indonesia Puqing Recycling Technology akan menanamkan dana US$71 juta untuk membangun industri daur ulang baterai.
Jika deretan investasi itu terlaksana, maka ambisi pemerintah untuk membirukan langit dengan kendaraan berteknologi listrik akan penuh harap. Namun, pemerintah tetap perlu berpacu dengan waktu agar target populasi 20 persen kendaraan listrik pada 2025 tercapai.