Bisnis.com, JAKARTA – Daerah ekowisata di Indonesia dinilai potensial untuk mengakselerasi perkembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan bahwa daerah wisata atau turisme dapat menjadi pendongkrak pengembangan kendaraan listrik di Tanah Air.
“KBLBB pada destinasi ekowisata menurut saya sangat vital untuk dimanfaatkan di daerah turisme yang terkenal seperti Bali,” ujar Arifin dalam acara Public Launching KBLBB, Kamis (17/12/2020).
Menyikapi pernyataan itu, Gubernur Bali I Wayan Koster menuturkan bahwa berkaitan dengan kendaraan listrik pihaknya telah menerbitkan peraturan gubernur (Pergub) tentang penggunaan energi bersih dan juga sepeda motor listrik berbasis baterai.
Aturan mengenai penggunaan kendaraan listrik tersebut dituangkan ke dalam Pergub No 48/2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Pergub yang terdiri atas 17 bab dan 25 pasal ini telah diberlakukan pada 5 November 2020.
Lewat pergub ini, Koster akan membangun infrastruktur kendaraan listrik dan mendorong warganya untuk mulai beralih menggunakan motor listrik.
“Sedianya peraturan tersebut kami laksanakan pada tahun ini, tetapi karena kondisi pandemi, kami sekarang fokus pada pembuatan prosedur standar pelaksanaan pergub dan juga sudah mulai uji coba bus listrik pada kawasan strategis pariwisata nasional,” tuturnya.
Koster mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah menyiapkan rencana penggunaan KBLBB di zona -zona wisata di Bali, seperti Sanur, Ubud, dan Kuta.
Dari sisi pelaku Industri, Toyota mengungkapkan bakal memulai kampanye kendaraan ramah lingkungan dengan bantuan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Bali untuk mempersiapkan dan membangun konsep kendaraan listrik ekowisata.
Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy menuturkan bahwa melalui kerja sama tersebut, Toyota akan menyediakan layanan mobilitas terintegrasi bagi semua masyarakat dan turis, yang ingin menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai atau BEV.
“Serta dapat semakin mendukung daya tarik pariwisata di Bali dan Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya.
Bali menjadi kota ketiga, setelah sebelumnya Toyota juga membangun konsep tersebut di Okinawa, Jepang dan Bangkok, Thailand. Adapun Toyota Coms akan menjadi mobil listrik yang akan digunakan dalam pengembangan konsep tersebut.
Toyota Coms dirancang oleh Toyota Auto Body sebagai alat transportasi dengan jarak terbatas dan pada kawasan tertentu. Hal ini terlihat dari kemampuan jelajah Coms yang mencapai sekitar 50 kilometer dalam sekali pengisian daya.
Coms digerakkan oleh motor listrik tunggal yang terletak di roda belakang. Motor listrik ini mampu menghasilkan daya 6,8 ps dan torsi maksimum 40 Nm. Mobil listrik mungil ini dapat melaju hingga 60 km per jam, dengan beban bagasi 30 kg.