Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IDTechEx Sebut Hibrida Lebih Prospektif dari Mobil Listrik Baterai

Terlepas dari implikasi Covid-19 yang menekan industri otomotif global, pasar mobil hibrida atau hybrid electric vehicles (HEV) diperkirakan terus melesat setelah tahun 2020.
Mitsubishi Eclipse Cross PHEV. /MMC
Mitsubishi Eclipse Cross PHEV. /MMC

Bisnis.com, JAKARTA – Terlepas dari implikasi Covid-19 yang menekan industri otomotif global, pasar mobil hibrida atau hybrid electric vehicles (HEV) diperkirakan terus melesat setelah tahun 2020.

Laporan baru dari IDTechEx berjudul Full Hybrid Electric Vehicle Markets 2021-2041 memberikan perincian pasar HEV di Jepang, Eropa, AS, China, dan Korea Selatan untuk penjualan mobil, bus, truk, dan kendaraan komersial ringan (LCV).

Hasilnya, laporan tersebut memperkirakan bahwa penjualan mobil hibrida akan terus tumbuh hingga mencapai puncaknya pada 2027 dengan nilai pasar US$792 miliar.

Ada beberapa alasan. Pertama, hibrida didukung oleh mesin bensin, sehingga teknologi ini hanya membutuhkan paket baterai yang lebih kecil dan murah. Kedua, biaya keseluruhan lebih rendah jika dibandingkan kendaraan berbasis baterai (BEV).

Oleh karena itu, hibrida menjadi lebih menarik bagi konsumen yang ingin mengendarai kendaran ramah lingkungan, tetapi tidak mampu membayar mahal untuk sebuah Tesla.

Jepang secara historis diprediksi menjadi pasar terkuat untuk HEV. Keberadaan Toyota, Honda, dan Nissan memainkan peranan penting untuk pertumbuhan mobil hibrida.

Toyota, contohnya, melihat HEV sebagai batu loncatan untuk memasuki teknologi generasi berikutnya. Toyota diperkirakan bakal menginvestasikan sekitar US$13,5 miliar hingga akhir dekade ini untuk memenuhi target penjualan 4,5 juta unit HEV dan satu juta BEV pada 2030.

“Kendaraan hibrida adalah yang paling praktis,” ujar Chief Competitive Officer Toyota Motor Corporation Shigeki Terashi, dikutip dari Bloomberg, Selasa (8/12/2020).

Kendati demikian, Eropa diperkirakan akan tetap menjadi pasar terbesar untuk HEV dalam beberapa waktu ke depan. Sebab, beberapa negara Eropa telah menetapkan rencana atau peraturan untuk melarang penjualan kendaraan ICE baru pada 2030.

Inggris, misalnya, berambisi tidak menjual kendaraan dengan mesin pembakaran dalam bentuk apa pun mulai 2035. Hal ini akan mendorong tren di seluruh dunia, mengingat Eropa merupakan pasar yang kuat untuk HEV.

Dalam laporannya, IDTechEx mempertimbangkan data historis yang luas, menganalisis tren, dan melihat potensi HEV ke depan. Hal ini sebagai upaya membantu pemenuhan target emisi, sebelum larangan bahan bakar fosil diberlakukan di berbagai wilayah.

IDTechEx membuat basis data komprehensif dari 80 model HEV yang dijual di rentang tahun 2015-2019. Ini bertujuan menentukan sejarah tren penjualan, kapasitas baterai, daya dan jumlah generator motor, pangsa pasar, serta nilai pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper