Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kembangkan Produksi Baterai Mobil Listrik, Jokowi Kirim Utusan Temui Pimpinan Tesla

Indonesia berencana mengembangkan fasilitas produksi baterai mobil listrik untuk kebutuhan kendaraan listrik dunia.
Tesla Model 3./Antara-Reuters
Tesla Model 3./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo rupanya tak mau lama-lama memulai rencana pengembangan fasilitas produksi baterai mobil listrik di Indonesia. Pekan depan, dia bakal mengutus perwakilan pemerintah untuk menemui para pejabat Tesla di AS.

Seperti dilansir Tempo, Jumat (14/11/2020), tim perwakilan ini dipimpin oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Ini sangat penting karena kami punya rencana besar untuk menjadikan Indonesia produsen baterai lithium terbesar dan kami punya [cadangan] nikel terbesar," papar Jokowi.

Adapun Luhut masih enggan berkomentar mengenai hal ini. Tapi, dia menyatakan ada peluang bahwa perusahaan yang dipimpin Elon Musk itu ingin berinvestasi dalam pengolahan nikel di Indonesia untuk memangkas biaya.

Selain membahas tentang mobil listrik, tim tersebut juga diagendakan untuk memperkenalkan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Luhut menyampaikan pihaknya akan bertemu dengan Bank Dunia dan pengelola dana AS, sekaligus membahas proyek lingkungan di Indonesia.

Kepala Eksekutif Tesla Elon Musk berencana menawarkan kontrak raksasa dalam jangka waktu yang lama selama nikel ditambang secara efisien dan peka terhadap lingkungan.

Seperti diketahui, pemerintah berambisi menjadikan Indonesia sebagai produsen baterai kendaraan listrik global. Berdasarkan catatan Bisnis, Kementerian BUMN telah menyampaikan dua produsen baterai mobil listrik terbesar dunia, yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China dan LG Chem Ltd dari Korea Selatan, sudah menunjukkan lampu hijau bergabung dengan proyek bernilai investasi US$20 miliar ini.

Rencana ini juga didukung oleh rampungnya akuisisi 20 persen saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) alias Inalum. INCO merupakan pemilik aset nikel terbesar di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper