Bisnis.com, JAKARTA - Tesla, produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat (AS), berencana untuk menambahkan 52 pusat layanan baru mereka pada 2021.
Produsen mobil listrik itu telah memperluas jaringan pusat layanan dan Supercharger untuk mengimbangi armadanya yang terus berkembang.
Minggu lalu, analis di Brokerage RBC mencatat bahwa investasi Tesla dalam layanan dan kualitas belum cukup untuk mengimbangi peningkatan penjualan dan berpotensi merusak citra merek itu.
"Layanan bisa menjadi sangat penting karena Tesla terus mencoba untuk memperluas di luar pasar intinya," kata Brokerage RBC yang dikutip dari Reuters, Jumat (28/10/2020).
Perusahaan, yang telah berulang kali mengatakan bahwa mereka perlu memperluas lokasi pusat layanannya, mengoperasikan 466 pusat layanan di seluruh dunia, menurut Electrek.
Kendati demikian, Tesla masih belum mau berkomentar lebih mengenai hal tersebut.
Sebelumnya, Tesla membuka lowongan kerja staff service di Singapura, kendati bos Tesla Elon Musk pernah mengkritik negara itu yang tidak mendukung kendaraan listrik.
Tesla, melalui laman LinkedIn, membuka lima lowongan kerja untuk berbagai posisi di Singapura, beberapa di antaranya adalah staf suku cadang, staf perbaikan, dan layanan umum.